Menyajikan Informasi dan Model Baju Muslimah terbaru serta Berbagai Artikel Menarik Lainnya

Senin, 07 November 2022

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan_ERNAWATI_ CGP Angkatan 7

 Refleksi Dwimingguan Calon Guru Penggerak

 

Oleh: Ernawati, S.Pd.

SD Negeri Sihoum

CGP Angkatan 7 Tahun 2022

 

 

لرَّحِيمِٱلرَّحْمَٰنِٱللَّٰهِٱبِسْمِ

 

Modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Jurnal refleksi berpedoman pada model 4F, yang mencakup: 1) Fact; 2) Feeling; 3) Findings; dan 4) Future.

1). Fact (Peristiwa)

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena kudrah dan iradah-Nya lah serta karunia-Nya sehingga saya dinyatakan lolos untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7. Pada tanggal 20 Oktober 2022 CGP Angkatan 7 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem Makarim,B.A.,M.B.A. dan Dirjen GTK melalui zoom yang diikuti CGP Angkatan 7 se-Indonesia. Pembukaan juga diisi oleh  Kepala Balai Guru Penggerak. Beliau menyampaikan bahwa selama mengikuti diklat guru penggerak diharap para CGP jangan sampai berhenti di tengah jalan karena Bapak/Ibu adalah guru-guru pilihan. Jangan dijadikan alasan karena kendala-kendala yang dapat menghambat proses belajar, setelah kegiatan zoom meeting seluruh CGP Angkatan 7 wajib mengikuti kegiatan-kegiatan serta pelatihan-pelatihan yang ada di LMS mulai dari mempelajari modul 1.1. tentang mulai dari diri dan eksplorasi konsep di forum diskusi yang dipimpin oleh fasilitator. Kemudian ada ruang kolaborasi, di mana setiap CGP berkolaborasi bersama kelompoknya masing-masing.

Pada tanggal 22 Oktober 2022 diadakan lokakarya orientasi secara luring dari pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB bertempat di Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Aceh. Pembukaan pada saat lokakarya pertama yang disebut lokakarya orientasi diadakan di Balai Guru Penggerak (BGP) provinsi Aceh dilakukan oleh Plt. Kepala Dina Pendidikan kabupaten Aceh Besar (Bapak Agus Jumaidi, M.Pd.). Dalam kegiatan ini diundang juga pengawas dan kepala sekolah tempat CGP mengajar. Dengan diikutsertakannya kepala sekolah dalam lokakarya tersebut alangkah bahagianya hati saya karena beliau mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang perjalanan Pendidikan Guru Penggerak sehingga diharapkan dapat memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada saya serta guru-guru lain yang seperjuangan dengan saya sehingga saya dapat melaksanakan Pendidikan Guru Penggerak ini dengan baik dan lancar. Dalam moment  ini kami  fokus menggali dan memperluas wawasan kami tentang mengenali siapa saya, apa yang belum dan sudah ada pada diri saya serta mengerjakan 5 LK dan mendiskusikannya untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam. 

Dengan bimbingan Ibu Irmi  selaku Fasilitator dan Bapak Andri Muhrizan selaku Pengajar Praktik saya merasa lokakarya orientasi ini menjadi sangat menyenangkan sehingga waktu yang cukup lama tersebut menjadi tidak terasa. Kegiatan dimulai dengan membuat kesepakatan kelas, kemudian mempresentasikan harapan menjadi CGP melalui google meet. Kurang lebih selama dua minggu, mulai 24 Oktober sampai 8 November 2022 kami belajar mandiri melalui LMS yang dirancang dengan sangat bersahabat, sehingga para CGP tidak susah untuk mengeksplore fitur-fitur yang ada di dalam LMS itu sendiri. Kegiatan demi kegiatan dilaksanakan hingga kami diharuskan membuat karya berupa demonstrasi konstektual. Pada tanggal 2 dan 3 November 2022, diadakan kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama Instruktur. Instruktur memberikan asupan ilmu tentang pemahaman yang sangat mendalam mengenai konsep Filosofi Ki Hadjar Dewantara dan penerapannya pada konteks lokal sosial budaya yang dikaitkan dengan daerah kami Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Aceh Besar berdiskusi dan terus belajar sehingga kami ditugaskan untuk membuat modul itu dalam bentuk grafik, infografis, blogspot, video, dll berupa modul koneksi antar materi, kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara, dan saya memilih membuat blog.

 

2). FEELING  (Perasaan)

Selama kurang lebih dua minggu  menjadi CGP, banyak sekali hal yang  dirasakan. sedih, senang, bahagia, semua bercampur aduk dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini. Keseluruhan perasaan tersebut saya ibaratkan juga dengan apa yang dialami oleh murid-murid saya. Dalam hal ini, saya tidak terlalu canggung atau asing lagi dengan yang namanya LMS ini karena saya sudah terlebih dahulu mendapat pengalaman yang hampir serupa saat mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hanya saja isinya yang berbeda, namun sama-sama mengandung banyak pengalaman dan manfaatnya. Dalam mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP), banyak ilmu pengetahuan  yang saya dapatkan selama menjalani proses ini, bagaimana menjadi guru yang seharusnya, bagaimana memerdekakan anak, melakukan pembelajaran yang berpusat kepada anak, mengajar anak sesuai zaman dan kodratnya, upaya apa yang harus dilakukan, dll. Keseluruhan rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang Pendidikan sangat jauh dari yang diharapkan dengan tujuan Ki Hadjar Dewantara. Betapa harus dicontohnya  sosok Ki Hadjar Dewantara yang mengatakan bahwa kita harus memanusiakan manusia, sehingga murid dapat mencapai kodrat alam, namun juga tetap selalu membuka mata untuk setiap hal positif di luaran sana (kodrat zaman) sehingga anak didik kita dapat merasakan kebahagiaan dan keselamatan sejati.

 

3). FINDINGS (Pembelajaran)

Dalam pembelajaran ini saya menemukan hal-hal yang kurang saya pahami sebelumnya yaitu tentang filosofis Ki Hadjar Dewantara. Saya mendapat ilmu-ilmu baru yang sangat saya perlukan untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Melalaui 6 Dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara saya merasa mendapat bekal yang tidak ternilai harganya. Sebagai seorang pendidik saya harus menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani. Bahwa anak memiliki kodrat merdeka, merdeka batin adalah pendidikan sedangkan merdeka lahir adalah pengajaran. Dua hal yang saling bergantung satu sama lain. Oleh karena itu saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat , dan kreatifitasnya sebab manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri dan kemampuan pribadinya. Sebagai pendidik saya harus senantiasa menuntun kepada anak atau dengan kata lain berpihak pada mereka. Saya juga harus memandang murid bukanlah kertas yang bisa digambar sesuai kemauan saya, karena mereka lahir dengan kodrat yang samar. Tugas kita sebagai guru sekaligus pendidik adalah menebalkan garis-garis samar itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinnekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.

 

4). FUTURE (Penerapan)

Saya akan merealisasikan hal terbaik dalam proses pembelajaran saya di kelas, agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Banyak hal yang akan saya benahi, karena saya sadar selama ini yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Pembelajaran yang berpusat pada guru harus segera diganti dengan pembelajaran yang berpusat pada murid, pemeblajaran yang dulunya terkekang kini harus merdeka agar tercipta interaktif yang menyenangkan didalam kelas. Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali potensi yang dimilikinya harus terjadi dalam proses pembelajaran agar mereka menemukan jati dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya. Merasa egois kepada peserta didik  bukan lagi hal yang perlu dipertahankan tetapi kita harus merubahnya dengan menuntun peserta didik agar kodrat alam yang dimilikinya sejak lahir bisa berkembang kearah yang lebih baik dan kodrat zaman dimana mereka hidup saat ini bisa mereka dapatkan sehingga akan mempermudah mereka dalam mengatasi persoalan hidupnya dimasa kini ataupun masa yang akan datang.

Terimakasih.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dokumentasi Kegiatan :






Mengupload: 988231 dari 988231 byte diupload.

 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Jurnal Refleksi Dwi Mingguan_ERNAWATI_ CGP Angkatan 7

0 komentar:

Posting Komentar