Refleksi Dwimingguan Calon Guru Penggerak
Oleh:
Ernawati, S.Pd.
SD
Negeri Sihoum
CGP
Angkatan 7 Tahun 2022
لرَّحِيمِٱلرَّحْمَٰنِٱللَّٰهِٱبِسْمِ
Modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki
Hadjar Dewantara. Jurnal refleksi berpedoman pada model 4F, yang mencakup: 1)
Fact; 2) Feeling; 3) Findings; dan 4) Future.
1). Fact (Peristiwa)
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan
kehadirat Allah SWT yang karena kudrah dan iradah-Nya lah serta karunia-Nya sehingga
saya dinyatakan lolos untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7.
Pada tanggal 20 Oktober 2022 CGP Angkatan 7 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek
yaitu Bapak Nadiem Makarim,B.A.,M.B.A. dan Dirjen GTK melalui zoom yang diikuti
CGP Angkatan 7 se-Indonesia. Pembukaan juga diisi oleh Kepala Balai Guru Penggerak.
Beliau menyampaikan bahwa selama mengikuti diklat guru penggerak diharap para
CGP jangan sampai berhenti di tengah jalan karena Bapak/Ibu adalah guru-guru
pilihan. Jangan dijadikan alasan karena kendala-kendala yang dapat menghambat
proses belajar, setelah kegiatan zoom meeting seluruh CGP Angkatan 7 wajib
mengikuti kegiatan-kegiatan serta pelatihan-pelatihan yang ada di LMS mulai
dari mempelajari modul 1.1. tentang mulai dari diri dan eksplorasi konsep di
forum diskusi yang dipimpin oleh fasilitator. Kemudian ada ruang kolaborasi, di
mana setiap CGP berkolaborasi bersama kelompoknya masing-masing.
Pada tanggal 22 Oktober 2022 diadakan
lokakarya orientasi secara luring dari pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB bertempat di
Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Aceh. Pembukaan pada saat lokakarya pertama
yang disebut lokakarya orientasi diadakan di Balai Guru Penggerak (BGP)
provinsi Aceh dilakukan oleh Plt. Kepala Dina Pendidikan kabupaten Aceh Besar
(Bapak Agus Jumaidi, M.Pd.). Dalam kegiatan ini diundang juga pengawas dan kepala
sekolah tempat CGP mengajar. Dengan diikutsertakannya kepala sekolah dalam
lokakarya tersebut alangkah bahagianya hati saya karena beliau mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang perjalanan Pendidikan Guru Penggerak sehingga
diharapkan dapat memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada saya serta
guru-guru lain yang seperjuangan dengan saya sehingga saya dapat melaksanakan
Pendidikan Guru Penggerak ini dengan baik dan lancar. Dalam moment ini
kami fokus menggali dan memperluas wawasan kami tentang mengenali siapa
saya, apa yang belum dan sudah ada pada diri saya serta mengerjakan 5 LK dan
mendiskusikannya untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam.
Dengan bimbingan Ibu Irmi selaku Fasilitator
dan Bapak Andri Muhrizan selaku Pengajar Praktik saya merasa lokakarya
orientasi ini menjadi sangat menyenangkan sehingga waktu yang cukup lama
tersebut menjadi tidak terasa. Kegiatan dimulai dengan membuat kesepakatan
kelas, kemudian mempresentasikan harapan menjadi CGP melalui google meet.
Kurang lebih selama dua minggu, mulai 24 Oktober sampai 8 November 2022 kami
belajar mandiri melalui LMS yang dirancang dengan sangat bersahabat, sehingga
para CGP tidak susah untuk mengeksplore fitur-fitur yang ada di dalam LMS itu
sendiri. Kegiatan demi kegiatan dilaksanakan hingga kami diharuskan membuat
karya berupa demonstrasi konstektual. Pada tanggal 2 dan 3 November 2022,
diadakan kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama Instruktur. Instruktur memberikan
asupan ilmu tentang pemahaman yang sangat mendalam mengenai konsep Filosofi Ki Hadjar
Dewantara dan penerapannya pada konteks lokal sosial budaya yang dikaitkan
dengan daerah kami Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Aceh Besar berdiskusi dan
terus belajar sehingga kami ditugaskan untuk membuat modul itu dalam bentuk
grafik, infografis, blogspot, video, dll berupa modul koneksi antar materi,
kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara, dan saya memilih membuat
blog.
2). FEELING (Perasaan)
Selama kurang lebih dua minggu
menjadi CGP, banyak sekali hal yang dirasakan. sedih, senang, bahagia,
semua bercampur aduk dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat
menyelesaikan Program Guru Penggerak ini. Keseluruhan perasaan tersebut saya
ibaratkan juga dengan apa yang dialami oleh murid-murid saya. Dalam hal ini,
saya tidak terlalu canggung atau asing lagi dengan yang namanya LMS ini karena
saya sudah terlebih dahulu mendapat pengalaman yang hampir serupa saat
mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hanya saja isinya yang berbeda, namun
sama-sama mengandung banyak pengalaman dan manfaatnya. Dalam mengikuti
Pendidikan Guru Penggerak (PGP), banyak ilmu pengetahuan yang saya
dapatkan selama menjalani proses ini, bagaimana menjadi guru yang seharusnya,
bagaimana memerdekakan anak, melakukan pembelajaran yang berpusat kepada anak,
mengajar anak sesuai zaman dan kodratnya, upaya apa yang harus dilakukan, dll.
Keseluruhan rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa
yang saya miliki tentang Pendidikan sangat jauh dari yang diharapkan dengan
tujuan Ki Hadjar Dewantara. Betapa harus dicontohnya sosok Ki Hadjar
Dewantara yang mengatakan bahwa kita harus memanusiakan manusia, sehingga murid
dapat mencapai kodrat alam, namun juga tetap selalu membuka mata untuk setiap
hal positif di luaran sana (kodrat zaman) sehingga anak didik kita dapat
merasakan kebahagiaan dan keselamatan sejati.
3). FINDINGS (Pembelajaran)
Dalam pembelajaran ini saya menemukan
hal-hal yang kurang saya pahami sebelumnya yaitu tentang filosofis Ki Hadjar
Dewantara. Saya mendapat ilmu-ilmu baru yang sangat saya perlukan untuk
meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Melalaui 6 Dasar
pemikiran Ki Hadjar Dewantara saya merasa mendapat bekal yang tidak ternilai
harganya. Sebagai seorang pendidik saya harus menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat dengan
mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing
ngarso sung tulodo, ing madya mangun
karso dan tut wuri handayani. Bahwa
anak memiliki kodrat merdeka, merdeka batin adalah pendidikan sedangkan merdeka
lahir adalah pengajaran. Dua hal yang saling bergantung satu sama lain. Oleh
karena itu saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat , dan kreatifitasnya
sebab manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya tidak tergantung pada orang
lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri dan kemampuan pribadinya. Sebagai
pendidik saya harus senantiasa menuntun kepada anak atau dengan kata lain
berpihak pada mereka. Saya juga harus memandang murid bukanlah kertas yang bisa
digambar sesuai kemauan saya, karena mereka lahir dengan kodrat yang samar.
Tugas kita sebagai guru sekaligus pendidik adalah menebalkan garis-garis samar
itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Menerapkan budi pekerti yang luhur
atau akhlak mulia merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara
mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar
Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, berkebinnekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.
4). FUTURE (Penerapan)
Saya akan merealisasikan hal terbaik
dalam proses pembelajaran saya di kelas, agar tujuan pendidikan bisa tercapai
dengan baik. Banyak hal yang akan saya benahi, karena saya sadar selama ini
yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis
pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Pembelajaran yang berpusat pada guru harus
segera diganti dengan pembelajaran yang berpusat pada murid, pemeblajaran yang
dulunya terkekang kini harus merdeka agar tercipta interaktif yang menyenangkan
didalam kelas. Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali potensi
yang dimilikinya harus terjadi dalam proses pembelajaran agar mereka menemukan
jati dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya. Merasa egois kepada peserta
didik bukan lagi hal yang perlu dipertahankan tetapi kita harus
merubahnya dengan menuntun peserta didik agar kodrat alam yang dimilikinya
sejak lahir bisa berkembang kearah yang lebih baik dan kodrat zaman dimana
mereka hidup saat ini bisa mereka dapatkan sehingga akan mempermudah mereka
dalam mengatasi persoalan hidupnya dimasa kini ataupun masa yang akan datang.
Terimakasih.
Dokumentasi Kegiatan :
0 komentar:
Posting Komentar