Menyajikan Informasi dan Model Baju Muslimah terbaru serta Berbagai Artikel Menarik Lainnya

Senin, 03 April 2023

SKENARIO KEHIDUPAN

 Selalu Bersyukur dan Teruslah Bersyukur

 

Renungkanlah sejenak apa yang telah Allah titipkan pada diri ini!

Allah menitipkan kehidupan yang layak, rumah yang nyaman, kendaraan yang mudah dan lancar. Diberi kesempatan hidup yang aman dan tenteram sementara diluar sana sebagian orang tidak punya tempat untuk berteduh, dibelahan bumi sana anak-anak kecil berteriak histeris memanggil-manggil kedua orang tuanya yang telah bercerai berai akibat peperangan. Bertahan hidup dengan perut yang melilit merasakan kelaparan yang luar biasa. Tidakkah Anda berpikir memiliki dua kaki, dua tangan, dua bibir, dua mata, lidah dan hidung yang masih dapat membedakan mana aroma yang harum dan mana yang tidak. Diberikan otak yang sehat untuk dapat berpikir dengan cerdas agar dapat membedakan mana yang halal dan mana yang haram, serta dijauhkan dari kegilaan yang menghinakan.

Coba Anda pikirkan jika salah satu nikmat yang Allah berikan itu, lalu dicabut kembali. Bayangkan jika diberikan hanya satu kaki saja, satu tangan saja dengan mata yang buta. Dan oksigen yang kita hirup selama ini setiap detik, setiap menit. Sekarang anda bayangkan jika setiap detiknya kita bernafas dan harus membayarnya. Berapa triliun rupiah yang harus kita gelontorkan selama satu jam saja. Sungguh nikmat yang Allah berikan tak tertandingi nilainya.

(Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya) 

(QS. Ibrahim:34)

Saudaraku.. tetaplah bersyukur dan teruslah anda bersyukur.  Sesungguhnya kita sudah sangat beruntung. Janganlah sesekali membanding-bandingkan hidupmu dengan hidup orang lain. Tidak ada perbandingan antara matahari dan bulan, mereka bersinar saat waktunya tiba. Jangan bandingkan prosesmu dengan proses orang lain, tidak semua bunga yang tumbuh dan mekar secara bersamaan.  Jangan pakai takaran hidup orang lain sebagai takaran hidupmu. Karena sepatu manusia itu tidak harus sama. Kalau ukuran sepatumu 39, nikmati dan syukuri 39. Jangan minta ukuran 42, nanti kelonggaran, saat dipakai tidak nyaman, yang ada malah jatuh dan terlepas. Begitu sebaliknya jangan pula meminta ukuran 36, terlalu kecil dan sempit, nanti kakimu bisa lecet-lecet dan kemudian sakit. Lihatlah dengan penuh kesyukuran, bahwa inilah ukuranmu.

Bisa jadi hidup yang saat ini kita jalani dan keluhkan adalah hidup yang orang lain impikan dan inginkan. Bisa jadi semua masalah yang kita anggap terlalu berat untuk dilalui adalah masalah ringan yang orang lain harapkan karena kini mereka sedang ada di kondisi yang jauh lebih sulit. Marilah lebih banyak bersyukur untuk apapun yang sedang kita jalani. Suka duka, susah senang, manis pahit, sedih bahagia semua warna kehidupan menghiasinya. Jadikan itu semua menjadi pelangi kehidupan agar hidup terasa lebih indah meskipun berbagai cobaan terus menyertai. Hadapi dengan senyuman, In sya Allah semua akan indah pada waktunya.

Betapa banyak orang yang terkesima dengan kilauan harta orang lain. Tidak pernah merasa cukup dengan harta yang ia miliki. Jika sudah mendapatkan suatu materi dunia, dia ingin terus mendapatkan yang lebih. Jika sudah mendapatkan sebuah motor, dia ingin mendapatkan mobil kijang, jika sudah memiliki mobil kijang, dia ingin mendapatkan mobil Fortuner. Dan begitulah seterusnya sampai pesawat pun dia inginkan. Itulah watak manusia yang tidak pernah puas. Selalu mengikuti hawa nafsunya yang takkan pernah habis sampai ajal menjemput. Jangan jadikan takaran hidup orang lain sebagai standar dalam hidupmu. Karena tidak semua apa yang dimiliki orang lain pas dan cocok untukmu. Untuk itu belajarlah menerima dan mensyukuri apa yang kamu miliki tanpa membandingkan dengan kehidupan orang lain. Sebab Allah sudah mengatur semuanya sesuai dengan porsinya masing-masing. Lihatlah orang dibawahmu jangan melihat orang yang diatasmu. Tak perlu engkau iri dengan nikmat orang lain. Karena kita tidak pernah tahu apa yang telah Allah ambil darinya. Bumikan segala ikhtiarmu dan biarkan langit yang menulis semua perjuanganmu. Dia yang Maha Mengetahui, mendengar setiap bisikan doamu.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian melihat orang yang memiliki kelebihan harta dan bentuk (rupa) [al kholq], maka lihatlah kepada orang yang berada dibawahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mengapa kita sulit sekali bersyukur ?

Karena memang Allah nyatakan bahwa hanya sedikit saja hambanya yang bersyukur.

v  Anakmu yang berisik adalah impian bagi wanita yang ditakdirkan tidak punya anak.

v  Rumahmu yang kecil adalah impian bagi orang-orang yang terusir dan tergusur.

v  Hartamu yang sedikit adalah impian bagi orang-orang yang terlilit hutang.

v  Wajahmu yang pas-pasan merupakan impian mereka yang cacat sebagian tubuhnya.

v  Pasanganmu yang sangat sederhana merupakan impian bagi mereka yang belum ditakdirkan jodoh.

Lalu pantaskah Anda mengeluh? stop untuk terus mengeluh? liatlah betapa banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada Anda namun disia-siakan begitu saja. Bersyukurlah selalu sahabatku, bahkan dengan sandal jepit yang kau punya, karena diluar sana ada yang berharap memiliki kaki. Bersyukur itu bukan karena semuanya baik-baik saja, tapi bersyukur itu karena kita percaya selalu ada sisi baik dibalik sesuatu yang kita anggap tidak baik. Kita itu harus ngalamin dulu terjatuh, jadi tahu jatuh tu gak enak, jadi tahu jatuh tu gak menyenangkan agar kita bisa bangkit setelah jatuh itu. Maka tidak penting seberapa sakitnya kamu terjatuh, tapi yang paling penting seberapa kuat engkau bisa bangkit dari jatuh itu.

Nikmatilah hidup ini layaknya air yang mengalir, semua sudah diatur oleh sang Maha Pengatur hidup. Silahkan jika engkau ingin bahagia, bahagialah secukupnya, jika ingin bersedih, bersedihlah seperlunya. Mencintaipun sewajarnya dan membencipun sewajarnya. Tapi bersukur haruslah sebanyak-banyaknya. Bila air yang sedikit dapat menyelamatkanmu dari rasa haus, tak perlu meminta air lebih banyak yang barangkali dapat membuatmu tenggelam. Maka selalulah belajar cukup dengan apa yang kamu  miliki. Sesedih-sedihnya hidup kita, semarah-marahnya kita sama takdir, percayalah masih banyak orang yang tidak seberuntung kita diluar sana. Janganlah sedih, janganlah risau. Ketika kamu menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini hanyalah sementara, maka kamu akan mengerti bahwa “keluhmu perlu sujud, lelahmu perlu ibadah dan usahamu perlu pasrah.” Terkadang yang membuat manusia lelah itu karena ketidakyakinan perihal persoalan-persoalan yang sebenarnya sudah ada digenggaman Allah. Ada saatnya kita harus menerima yang sudah Allah takdirkan untuk kita, karena setiap takdir pasti ada hikmah yang tersirat yang harus kita syukuri. Oleh karena itu, tetaplah selalu bersyukur dan bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.

 

Be Humble Be Simple

 

Jadilah orang yang tetap sejuk ditempat yang panas, tetap terasa manis walaupun terlihat pahit, tetap merasa kecil walaupun sudah menjadi besar. Jadilah rendah hati. Jangan meninggi karena kamu bukan langit, belajarlah merendah karena kamu hidup dimuka bumi. Rendah hatilah serendah-rendahnya sampai tidak ada orang yang bisa merendahkanmu. Tenanglah sahabatku.. hidup ini tidak sesulit apa yang kamu gelisahkan. Be humble.. hiduplah lebih sederhana, syukurilah apa yang ada. Jangan gelisah dengan apa yang tidak ada, terima apa yang diberi dan jangan pernah komplain dengan sesuatu yang belum ditakdirkan untukmu. Cintailah semua yang terikat dengan takdirmu. Cintailah orang yang ditakdirkan untukmu, cintai sepenuh hati, cintai sepenuh jiwa karena disitulah Allah akan titipkan kebahagiaan kepada kita.

            Orang yang rendah hati akan terlihat low profil. Selain itu, orang yang rendah hati bisa menyenangkan semua orang. Orang yang rendah hati akan selalu menganggap semua pencapaiannya belum apa-apa dibandingkan orang lain. Itu juga membuktikan orang yang rendah hati memiliki ambisi untuk terus berkembang. Selain itu, orang yang rendah hati juga tak akan jemawa dengan pujian-pujian yang berujung pada kejatuhan. Pujian itu adalah bonus. Jangan membuat pujian dari orang lain itu sebagai alat kesombongan.

            Kesederhanaan adalah cara pandang dalam kehidupan. Ditengah era modern saat ini, sifat ini masih perlu diterapkan dalam dirimu. Hidup sederhana, tidak berfoya-foya justru bisa membebaskan diri dari kesombongan. Meski hidup penuh kesederhanaan sekalipun, tapi tetap bahagia dan menyejukkan. Karena bahagia itu bisa ditemukan dengan berbagai cara, yang salah satunya dari hidup sederhana. Kata sederhana ini beda arti dengan miskin. Karena miskin itu kondisi hidup sedangkan sederhana adalah gaya hidup. Jadilah diri sendiri, hargai hidupmu sebagai pribadi sederhana yang selalu bersyukur dengan apa yang kamu miliki. Cobalah untuk menyederhanakan hidup, tersenyum ketika senang dan tertawa ketika sedih.

Belajarlah untuk hidup sederhana. Itu akan mengajarkan kepada kita untuk lebih menghargai dan mensyukuri apa yang telah kita dapatkan, bukan seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita nikmati, yang membuat kebahagiaan. Banyaknya harta yang kamu miliki bukanlah suatu penentu seberapa besar kebahagiaanmu, namun kebahagiaan sejatinya merupakan suatu sifat menerima pada apa yang telah Allah berikan kepadamu.

            Roda kehidupan itu terus berputar. Kadang kamu berada diatas, ada waktunya kamu dibawah. Maka dari itu jangan pernah sombong ketika kamu sedang mengalami kesuksesan. Jangan pernah menganggap dirimu hebat, namun berusahalah untuk rendah hati, karena dengan seperti itulah rezeki akan datang menghampiri diri kita. Kesederhanaan dan kerendahan hatimu takkan membuat dirimu menjadi manusia hina, justru kerendahan hatimu dan kesederhanaan hidupmu akan membuat dirimu lebih terhormat dihadapan orang lain. Karena hidup itu hanya sementara, derajat seseorang itu sama tingginya dihadapan Tuhan. Tak peduli seberapa mewah rumahmu, berapa banyak mobilmu, dan betapa besarnya uang direkening bankmu. Ukuran liang lahat kita akan selalu sama. Tetaplah rendah hati. Be humble be simple.

Jadilah pribadi yang elegan. Disaat salah, akui kesalahan. Jika benar, tetaplah rendah hati. Cobalah untuk menjadi pribadi yang sederhana dan rendah hati setiap hari dan hidup akan menjadi lebih mudah dan indah. Betapapun kamu tinggi ada kalanya kamu membumi. Kesederhanaan dan kerendahan hati bukanlah simbol kelemahan dari seseorang tapi merupakan nilai tertinggi dihadapan Tuhan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Buah Manis dari Kesabaran

        

Sabar didalam islam merupakan sebuah amalan yang sangat besar pahalanya disisi Allah disamping amalan-amalan hebat lainnya. Dalam menjalani kehidupan ini pasti tidak lepas dari lika-liku cobaan hidup. Untuk menguji kualitas iman seorang hamba, Allah terus memberikannya ujian yang silih berganti, baik berupa kemiskinan, kesedihan, penyakit atau segala sesuatu yang menimpa hamba-Nya sehingga menimbulkan kesengsaraan. Salah satu cara yang harus dihadapi hanyalah dengan selalu bersabar atas semua kehendak-Nya. Bisa jadi Allah sengaja menguji kita dengan suatu musibah agar kita kembali kepada Allah. Oleh karena itu, yang harus diyakini adalah pasti ada  hikmah dibalik semua cobaan, pasti ada pelangi setelah hujan.

[Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar]    (QS. Al-Baqarah:155).

Terkadang musibah yang menimpa dirimu dikehidupan ini bukan untuk menguji seberapa kuatnya dirimu. Akan tetapi untuk melihat seberapa besarnya rasa sabar dan kebergantunganmu kepada Allah SWT. Sungguh tidak ada kenangan yang bisa didapatkan tanpa adanya kesabaran. Dan kesabaran tersebut hanya dapat kita rasakan jika sudah yakin bahwa Allah Ta’ala lah satu-satunya yang dapat menentukan setiap takdir kita, serta yakin bahwa takdir yang ditentukan oleh Allah Ta’ala adalah sebaik-baik takdir.

Lalu mengapa kesabaran itu terasa sangatlah sulit bagi beberapa orang ?

Bisa jadi karena orang-orang tersebut kurang meminta pertolongan kepada Allah dalam meminta kesabaran. Sehingga banyak orang yang lupa bahwa hanya Allah lah yang dapat memberikan kita kesabaran dan ketenangan. Allah mengerti pedihnya menahan sabar. Tapi tak ada satupun ujian kesabaran kecuali untuk meng-hebat-kanmu. Karena sabar itu adalah tanaman pahit yang menghasilkan buah yang sangat manis. Mari kita belajar dari kisah terdahulu yang menggunakan kesabaran hingga bisa melewati cobaan berat.

Konon, hiduplah seorang laki-laki miskin yang mempunyai empat orang anak. Suatu malam, istrinya tengah menyiapkan makan malam untuknya dan anak-anaknya. Makanan tersebut tersedia pas-pasan untuk mereka. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya dan ternyata itu adalah orang miskin yang lain datang untuk meminta makanan. Akhirnya sang suami memerintahkan agar memberi mereka seluruh makanannya kepada tamunya. Istrinya hanya menuruti perintah suaminya. Beberapa jam kemudian, anak-anak mulai menangis karena kelaparan dan sang istri bertanya kepada suaminya mengenai solusi permasalahan ini. Sang suami menenangkan istrinya sambil mengatakan akan mencari solusi. Ia kemudian pergi menuju ke mesjid. Saat itu sudah tengah malam dan lelaki miskin tersebut datang ke mesjid untuk shalat tahajud. Dia mengadu dan ber-manja kepada Allah mengenai kondisi keluarganya yang tengah kelaparan dan semua permasalahannya. Disaat yang bersamaan, ada raja yang gelisah dan kemudian membawa sekarung emas dan sekarung makanan. Semua itu dimaksudkan karena ia ingin bertaubat. Ia memohon agar Allah membimbing kudanya menuju seseorang yang Allah pilih untuk menerima sedekahnya. Kuda raja tersebut bergerak sendiri dan berhenti di mesjid tempat lelaki miskin tadi berdoa. Raja tersebut mendengar doa lelaki itu. Selesai lelaki itu berdoa, ia dipanggil raja dan diberikan makanan. Sang raja juga mengatakan jika butuh sesuatu, ia bisa langsung datang ke istananya. “Demi Allah, saya tidak akan datang ke istana Anda jika ada masalah, tetapi saya akan datang kepada Allah, Tuhan saya dan Tuhan Anda yang telah mengutus Anda kepada saya malam ini membawa makanan,” kata lelaki tersebut.

Jadi, jika ada masalah baik masalah besar maupun masalah kecil, adukan lah kepada sang pemberi masalah serta pemberi solusinya yaitu Allah SWT. Allah suka kepada hamba-Nya yang suka mengadu kepada-Nya dan senang ber-manja dan selalu memohon kepada-Nya, bahkan ketika sedang dalam keadaan bersuka cita. Jangan pernah berhenti berharap, jangan pernah berputus asa atas rahmat-Nya, ingat! Rencana Allah indah pada waktunya. Dan buah dari kesabaran manis rasanya. Nikmati saja, jalani saja hidup ini layaknya meminum kopi. Susah senang dinikmati. Apapun adanya disyukuri.. apapun cobaan yang datang tetap bersabar.. boleh meneteskan air mata, namun jangan menyerah dengan keadaan. Teruslah berdoa dan berusaha. Perbaiki hidupmu. Ubah nasibmu dengan mengencangkan doa. Perbanyaklah sujud, berbisiklah dengan pelan di bumi, hingga doa-doa kita melesat hingga terdengar sampai ke langit. Hanya itu yang dapat kita lakukan sebagai seorang hamba. Perkara takdir biar Allah yang mengatur. Sepahit apapun proses kehidupan, jalani dengan sabar, ikhlas dan penuh rasa syukur. Pada akhirnya akan berbuah manis. Jika hari ini kamu bersedih, ingatlah besok matahari masih bersinar dan bumi masih berputar, setiap hari adalah hari yang baru, buatlah hari ini lebih baik dari pada kemarin dan hari esok lebih baik dari pada hari ini.

            Bersabarlah atas semua cercaan dan kritikan yang dihadapi dari segala penjuru. Karena semua cercaan dan kritikan yang dilontarkan mereka menandakan bahwa Anda memiliki harga dan derajat yang tinggi. Sebab, manakala kritikan yang Anda terima  semakin pedas, maka semakin tinggi pula harga Anda. Kita cuma punya dua tangan, tidak bisa menutup ribuan mulut mereka yang membicarakan kita, tapi kita punya dua tangan untuk menutup telinga kita. Jangan pernah membalas cercaan atau olok-olok yang melukai hati Anda! Karena kesabaranmu dalam menghadapi semua itulah yang akan dengan sendirinya menguburkan semua kehinaan. Kesabaran adalah sumber kemuliaan, diam adalah sumber kekuatan untuk mengalahkan musuh, dan memaafkan adalah sumber dan tangga untuk mencapai pahala dan kemuliaan. Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya daripada sabar.  Sabar adalah berusaha untuk lebih banyak mendengar daripada bicara, mengendalikan diri untuk tidak sombong menunjukkan kelebihan kita diantara kekurangan orang lain. Sabar adalah berlari sejauh-jauhnya dari segala keluh kesah, dari penyesalan yang berlebihan, dari kekecewaan yang terlalu, dari tuntutan yang tak sepantasnya, atau dari sesuatu yang tak bertanggungjawab.

            Semua bentuk ibadah memiliki pahala yang ditentukan, kecuali kesabaran, pahalanya tanpa batas. Allah SWT juga menyediakan kumpulan keutamaan bagi orang-orang yang bersabar. Firman Allah SWT yang artinya:

(Dan sungguh Kami akan berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’un”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk) (QS. Al-baqarah:155-157).

Kenapa ada terus masalah dalam hidup ini?

Agar kita selalu dekat dengan Allah dan selalu meminta tolong, berlindung dan bergantung kepada Allah. Karena kebahagiaan, kemuliaan dan keselamatan hanya bila kita bersama Allah setiap saat. Jika Allah telah memilihmu, itu tandanya kamu mampu. Maka bersemangatlah karena takdir terbaik sudah menunggumu. Bersabarlah dalam menghadapi rintangan dan cobaan hidup. Musibah tidak datang untuk membinasakanmu. Sesungguhnya ia hanya untuk menguji kesabaran dan keimananmu. Tidak ada hidup tanpa masalah, dan tidak ada perjuangan tanpa rasa lelah, tetaplah bersemangat sampai Bismillah menjadi Alhamdulillah. Ketika engkau diberi ujian lewat orang sekitar, jangan katakan bahwa Allah tidak adil dan mereka jahat. Namun, tetap bersabarlah dan katakan, Allah telah meminjam raga mereka untuk mengujiku. It’s ok, jangan menyerah. Allah pasti bantu. Mungkin kamu tidak seberuntung orang lain. Tapi orang lain belum tentu sekuat dirimu, percayalah suatu saat nanti kehidupanmu akan berubah menjadi lebih baik. Ikuti alurnya, nikmati prosesnya. Allah lebih tahu kapan kamu harus kembali bahagia. Di luar sana, masih banyak orang yang lebih layak untuk bersedih daripada kita, tapi mereka masih bisa merasa bahagia. Masih banyak orang yang lebih layak mengeluh dari pada kita, tapi mereka masih tetap bersyukur. Masih banyak orang yang lebih layak berputus asa daripada kita, tapi mereka masih tetap berjuang. Masih banyak orang yang lebih susah daripada kita, tapi mereka masih tetap bersabar.

            Kebahagiaan yang orang lain miliki, bisa jadi adalah buah dari sabar panjang yang mereka perjuangkan. Kesenangan yang mereka miliki, bisa jadi adalah ganti dari kesedihan yang dulu datang berturut-turut. Jadi apa gunanya kita membandingkan kondisi hidup kita yang saat kini dengan kondisi hidup orang lain? Kita tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui hingga sampai pada titik saat ini. Pun, kita tidak pernah tahu apa yang kita dapatkan nanti setelah berjuang melewati titik saat ini. perjuangannya tidak sama, buahnya pun juga tidak sama. Setiap orang akan melewati perjuangan mereka masing-masing, dan akan memetik buahnya masing-masing.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Budayakan Pribadi Bersedekah

 

Dagang dimodalin terus dibeli oleh yang ngasi modal dengan harga ga tanggung-tanggung. Apa ga cape, ga ribet, ga pakai modal bahkan terus dimodalin lalu dibeli sama yang modalin dengan harga ga tanggung-tanggung.

Siapakah yang ga punya modal itu? Sudah ga punya modal, terus dimodalin dan dibeli lagi dengan harga ga tanggung-tanggung. Yaa.. kita manusia, saya, dan yang baca buku ini, para makhluk-makhluk bernama manusia ciptaan Allah SWT.

Tubuh kita Allah yang punya

Rezeki kita dari Allah

Harta kekayaan dari Allah

Jiwa kita milik Allah

Nyawa kita milik Allah

Perasaan kita milik Allah

Waktu yang kita jalani adalah milik Allah

Suami, istri, anak, keluarga, saudara semuanya Allah yang punya. Lantas apa yang kita punya? Apa yang kita miliki? Nihil kan? Nggak punya apa-apa kan? Nggak punya modal kan manusia? Lantas apa yang harus disombongkan? Lalu apa yang Allah inginkan dengan semua titipan tadi? Dijual lagi kepada-Nya dengan harga yang sangat tinggi. Allah membelinya dengan harga yang sangat mahal. Allah hargai waktu kita dua menit dengan dunia dan segala isinya bahkan lebih baik dari dunia dan segala isinya dengan shalat sunnah fajar paket cepat lagi hanya dua menit saja sementara bayarannya sesuatu yang lebih baik dari dunia dan segala isinya. Kurang baik apa lagi Allah sama kita..?! sudah dikasih cuma-cuma diminta beli lagi dengan harga yang sangat fantastis. Hanya kita manusia saja yang tak tahu diri, tak sadar diri terhadap apa yang telah Allah berikan segala nikmatnya.

Harta kita punya siapa? Lalu harta itu disuruh dijual ke Allah dalam bentuk sedekah. Allah ada hajat dengan harta itu? Tidak sama sekali, Allah ga punya hajat sama sekali dengan harta itu dan Allah ga ada pamrih sama sekali seperti manusia, Cuma disuruh hartanya dijual saja kepada Allah dan nanti Allah yang beli, balasannya? Surga, ga tanggung-tanggung kan? Allah mau kita bekerja untuk-Nya, nanti Allah bayar dengan harga ga tanggung-tanggung. Saat ada yang sakit lalu engkau menjenguknya maka Aku yang akan menyambutmu. Saat ada yang lapar lalu engkau beri makan  maka Aku yang dahulu menerima jualan makananmu. Saat engkau sedekah maka Aku dahulu yang akan terima sedekah itu. Dalam setiap kebaikan apapun maka transaksimu dengan-Ku. Karena Aku Maha Tahu, engkau adalah makhluk pamrih dan makhluk transaksional maka Aku berikan pamrih untukmu yang terbaik yaitu ikhlas, lakukan saja untuk-Ku dan Aku yang membeli dan membayar jualanmu dengan surga dan sekehendak-Ku membalasnya. Allah tidak meminta apapun dari kita, Allah ingin kita bertransaksi kepada-Nya dalam semua kebaikan dan perintah-Nya karena memang kita diciptakan dan hidup untuk bekerja/mengabdi kepada-Nya dalam bentuk beribadah kepada Allah. Pahamkan sekarang tujuan kita dihidupkan oleh Allah?

 

Jangan Sedekah Seperti ini lagi yaa...

💦💦💦

Ilustrasi 1

"Puasa ini, kita ngadain santunan dhuafa rada beda dengan santunan bulan bulan biasa. Isi paket yang dibagiin mukena atau sajadah, kue lebaran, jilbab atau baju koko," usul seseorang.

"Di tanah abang banyak tuh mukena mukena parasut gitu, muraaah banget, 25 ribu juga ada. Beli itu aja. Buat dibagi-bagiin ini..." jawab si A.

 

"Kue lebaran di jalan ciledug deket giant juga banyak. Ada nastar, sagu keju, kastengel, 1 toples gede hanya 25 ribu. Belum pernah nyobain sih rasanya kayak apa kok bisa murah gitu yaa. Nggak apalah, buat dikasih kasihin ini," jawab yang lain.

💦💦💦

Ilustrasi 2

"Nitip 100ribu ya mba, ikut sedekah nasi bungkus. Bikinin 20 bungkus," Kata si A.

"Maaf mba, kami domisili di Bintaro. Nasi bungkus 5000? bingung kami mba isinya apa. Kami biasa sebungkus harga 14ribu sampai 20ribu. Seringnya sih 18ribu sebungkus. Nasi padang pake ayam, sayur, sambel. Atau 17 ribu nasi kotak isi ayam bakar, tahu, tempe, lalapan, sambel." Jawab si B.

 

"Bisa kok mba 5000. Pake tahu, tempe, sayur bening labu misalnya, banyakin aja kuahnya, buat dibagi-bagiin ini," Lanjut si A.

💦💦💦

Cerita diatas hanyalah ilustrasi, tapi terinspirasi dari kisah nyata. Betapa banyak sedekah asal-asalan, barang paling murah, kualitas paling jelek, rasa paling ngasal, dengan alasan “buat di bagi-bagiin ini”. Memberi yang baik, menghargai sang penerima sedekah, sama nilainya dengan menghargai diri sendiri.

Sedekah mukena diterima, tapi nggak dipake karena bahannya gerah, kalo dipake panas banget bikin nggak konsen sholat, menerawang, terlalu tipis... lantas adakah keberkahan bagi sang pemberi jika sedekahnya tak membawa guna?!

Kue lebaran diterima, dimakan, tapi di lepeh karena hanya rasa tepung aja... lalu sisanya teronggok sampai menjamur, akhirnya dibuang-buang juga, lantas adakah keberkahan bagi sang pemberi jika sedekahnya tak membawa makna?!

Nasi bungkus hanya berisi tahu, tempe, sayur bening dengan kuah yang banyak. Gak ada istimewanya dibanding yang biasa dimakan sehari-hari oleh si penerima, Bukankah lebih elok memberi makan menu yang istimewa, yang membawa binar bahagia bagi si penerima?

 

Sedekah itu bebas.. Semampunya..

Tapi sebaik-baik sedekah adalah yang kita pun menginginkannya. Jangan menyedekahkan sesuatu yang kita aja nggak sudi memakainya, jangan menyedekahkan makanan yang kita pun sama sekali nggak berselera memakannya...

Kualitas sedekah kita.. mencerminkan kualitas hati kita..

Kualitas sedekah kita mencerminkan level ketaatan kita pada Yang Maha kaya..

 

Cerita Moral:

Ada seorang ASN bernama Zie yang tak pernah diajak proyek. Tapi terus terang dia lagi kesulitan ekonomi. Sehingga dia berniat menjual 80 bungkus ta'jil buatan istrinya di kantor. Sesampai di kantor dengan membawa ta'jil dia semangat promosiin ke ruangan-ruangan. Tapi gak ada yang nanggapi. Sampai waktu pulang gak ada yang beli ta'jilnya. Perlahan Zie menghela nafas dan menitikkan air mata. Merah lah matanya.

Tapi hanya beberapa menit. Kemudian dia langsung hapus airmatanya. Dan melangkah keluar. Di luar dia liat ada 5 orang satpam. Maka dikasihnya-lah 5 ta'jil. Gratis. Bahkan ketika satpam tau ta'jil-nya gak laku dan mereka mau bayar. Dia menolak.

Kemudian dia mampir di masjid untuk shalat ashar. Selesai shalat ashar dia serahkan seluruh ta'jil ke pengurus masjid untuk buka puasa gratis. Tindakan itu membuat pengurus masjid mencatat nama, nomor telepon dan alamat. Hanya satu pesannya bahwa dia gak mau diumumkan namanya.

Sesampai di rumah. Dia disambut istrinya yang sangat girang karena melihat suaminya gak bawa pulang ta'jil. Tapi istrinya heran melihat wajah suaminya Zie lesu.

"Kenapa bang. Kan ta'jilnya habis."

"Iya habis. Tapi Ndak ada duitnya."

"Lho kok bisa? Pada ngutang?"

Istrinya mulai lesu juga.

"Bukan. Gak ada yang beli di kantor. Jadi 5 kukasih satpam 75 ku kasih ke pengurus mesjid".

"Oh"

Melihat muka kecewa istrinya membuat Zie makin teriris. Tapi tak lama kemudian istrinya berwajah cerah lagi.

"Gak apa-apalah bang. Belum rejeki. Kita diminta menjamu tamu Allah. Yuk siap-siap bentar lagi maghrib".

 

Takjub Zie melihat keikhlasan istrinya.

----

Setelah selesai shalat tarawih tiba-tiba ada telepon masuk dari nomor yang tidak dikenal.

Diangkat Zie

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh "

"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarokatuh. Apa benar ini bapak yang tadi ngasih ta'jil ke mesjid?"

"Benar pak ada yang bisa saya bantu?"

"Tadi kebetulan kami mampir ke masjid. Saya dan keluarga gak kekejar lagi buat bukaan di rumah. Saya makan bubur sumsumnya. Istri makan bubur ketan hitamnya. Enaaaak banget."

"Alhamdulillah pak. Terimakasih".

"Nah mulai besok sampai tamat ramadhan saya pesen 1000 ta'jil tiap hari. Bisa?"

Zie terkejut. Dan berteriak Allahu Akbar dalam hati. Gemetar dirinya. Ta'jil yang dianggap gak laku malah mendatang customer yang dahsyat.

"Bi..bisa pak. Tapi maaf keuangan saya lagi terpuruk. Modal untuk 1000 hari..? untuk satu hari aja gak ada".

"Tenang. Kalkulasi kan semua. Minta rekening. Saya bayar cash untuk 28 hari".

"Ya Allah ini saya tidak mimpi kan pak."

Ketawa yang di seberang.

"Oiya ta'jil akan dijemput supir dan pegawai saya. Kalian cuma buat saja."

"Terima kasih yang tak terhingga pak. Semoga Jannah untuk Bapak".

Telepon ditutup. Dan dia menghitung semua kebutuhan kemudian hitungan di foto dan dia kirim ke nomor bapak dermawan tadi berikut rekeningnya. 10 menit kemudian notifikasi dari e-banking nya. Masya Allah sudah masuk uang puluhan juta yang tadi dia tulis.

 

Matematika Allah memang tak pernah kita tahu. Dahsyatnya Sedekah. Jangan bangga dengan banyak shalat, puasa dan zikir karena itu semua belum membuat Allah senang. Mau tahu apa yang membuat Allah senang?

Nabi Musa : Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah. Lalu manakah ibadahku yang membuat Engkau senang ?

Allah SWT : SHALAT ? Shalat mu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan shalat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar.

DZIKIR ? Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang.

PUASA ? Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.

Nabi Musa : Lalu apa ibadahku yang membuat hati-Mu senang Ya Allah ?

Allah SWT : SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIKmu.

Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya.

Dan AKU akan mengganti dengan ganjaran 700 kali (Al-Baqarah 261-262).

Nah, bila kamu sibuk dengan ibadah ritual dan bangga akan itu... maka itu tandanya kamu hanya mencintai dirimu sendiri, bukan Allah. Tapi, bila kau berbuat baik dan berkorban untuk orang lain... maka itu tandanya kau mencintai Allah dan tentu Allah senang karenanya. Buatlah Allah senang maka Allah akan limpahkan rahmat-Nya dengan membuat hidupmu lapang dan bahagia.

(Kitab Mukasyafatul Qulub Karya Imam Al Ghazali).

 

 

 

Berlian Akan Tetap Menjadi Berlian, Dimanapun Dia Berada

 

Untuk menjadikan dirimu dihargai orang lain tidak perlu harus memaksakan diri. Jadilah diri sendiri apa adanya. "Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak akan percaya itu”. (Ali Bin Abi Thalib). Karena jika kita memang berlian, didalam lumpur pun akan tetap berkilauan. Tak perlu harus mencari perhatian kepada setiap orang. Begitu pula dengan proses kehidupan yang anda jalani. Mungkin Anda mengalami berbagai hal sedih dan bahagia, kondisi hidup yang jauh dari kesempurnaan. Namun hanya beberapa orang yang masih mau mengenal Anda. Sedangkan yang lain hanya datang ketika Anda sedang berbahagia. Dari situ Anda menjadi tahu dan mendapatkan pengalaman baru. Proses itu berulang didalam keseharian Anda, hanya kejadiannya saja yang tidak pernah sama. Namun Anda seperti batu yang ditempa untuk menjadi berlian. Sebuah berlian melewati proses yang hampir sama buruknya dengan Anda. Tak dengan mudah berlian menjadi dikenal dan digandrungi semua orang. Jika dipikir sekali lagi, berlian hanyalah batu biasa yang menjadi istimewa karena ditempa dan diasah sehingga berkilau dan indah. Begitu juga dengan Anda yang tak jauh beda dengan berlian. Jika ingin menjadi seseorang yang sukses, banyak hal harus Anda lalui terlebih dahulu. Lakukan semua hal kebaikan untuk semua orang, menjadikan diri bermanfaat untuk orang banyak sehingga Anda barulah bisa menjadi seperti berlian, berkilau dan dicintai banyak orang. Namun, tak perlu risau jika kita tidak dianggap di sebagian orang. Karena hidup ini bukan untuk dikenal apalagi pencitraan. Lakukan apa saja yang bermanfaat untuk kebaikan dan kemaslahatan umat. Sehingga dengan kebaikan tersebut akan mengenangmu sampai kamu meninggalkan dunia ini. Dalam kondisi apapun dan dimanapun kita berada tetaplah memancarkan kebaikan kepada setiap orang. Ingatlah! Berlian akan tetap menjadi berlian dimanapun dia berada, meskipun tenggelam dalam lumpurpun ia akan tetap berkilauan.

 

Semoga kita bisa belajar dari kisah ini....

Seorang ayah berkata kepada anaknya : “Kamu telah lulus ujian dengan nilai terbaik , ini mobil yang ayah beli bertahun-tahun lalu. Ayah sangat mencintainya dan kini akan ayah hadiahkan kepadamu.”

Sang putra melihat mobil yang agak lusuh, terbengkalai di garasi tua.

“Tetapi sebelum ayah memberikannya kepadamu, bawalah ke toko mobil bekas dan katakan kepada mereka bahwa kamu ingin menjualnya dan lihat berapa nilai yang akan mereka tawarkan kepada mu.”

Anak itu pergi ke toko mobil bekas dan kembali ke ayahnya dan berkata : "Mereka menawarkan saya seharga Rp. 18.000.000 karena mobilnya tidak terjaga dan terlihat sangat tua"

Sang ayah lalu berkata, "Coba bawa ke toko pegadaian. Anak itu pun pergi ke toko pegadaian, lalu kembali kepada ayahnya dan berkata : "Toko itu hanya menawarkan Rp. 1.800.000 saja karena mobilnya sangat tua."

Kemudian sang Ayah meminta anaknya untuk pergi ke klub mobil dan menunjukkan mobil kepada mereka. Anaknya membawa mobil ke klub, kembali dan memberi tahu ayahnya : "Beberapa orang di klub menawarkan sampai Rp. 360.000.000 untuk mobil itu,  karena itu adalah Nissan Skyline R34. Mobil ikonik dan dicari banyak orang.

Sang ayah berkata kepada anaknya : "Ayah hanya ingin kau tahu, tempat dan orang yang tepat akan menilaimu untuk nilai yang tepat"

 

Pelajaran dari kisah ini adalah:

Kalau kita tidak dihargai jangan mudah marah-marah, berarti kita salah tempat. Mereka yang benar-benar mengenali tahu cara menghargai. Jangan menunggu terlalu lama ditempat kita yang tidak dihargai. Jangan buang waktumu berurusan dengan orang yang tidak menghargaimu. Tinggalkan mereka dan beradalah diposisimu yang membuatmu mulia dan terhormat baik di mata Allah maupun di mata manusia. Jangan buang waktu, tenaga, dan pikiran untuk hal yang sia-sia. Berfokuslah pada hal yang menjadikan dirimu bernilai.

 

Cause, Dua Insan Disatukan untuk Saling Menyempurnakan

        

 

Berbicara tentang jodoh. Tidak ada yang terlambat ataupun terlalu cepat. Semuanya telah tertulis dan akan terjadi diwaktu yang tepat. Semoga yang masih menanti kehadiran jodohnya segera dipertemukan dengan orang yang tepat dan diwaktu yang terbaik. Bijaklah dalam masa penantianmu. Kelak kamu akan takjub bagaimana Allah mempertemukan dengan jodohmu. Bertahun-tahun sendiri sambil memperbaiki diri. Sekalinya nikah sama yang sefrekuensi, lemah lembut, humoris, paham agama and anything. Kalau memang jodoh pasti dipertemukan dalam versi terbaik menurut takdir. Kun fayakun. Cintai dulu penciptanya, perbaiki ibadahnya, kelak Allah pasti kasih seseorang yang gak pernah kamu sangka. Jadi, buat yang lagi sendiri sambil memperbaiki diri, mudah-mudahan ada seseorang yang mencintaimu tanpa tapi, dan siap menikahimu tanpa nanti. Jika akhirnya kamu tidak bersama dengan orang yang sering kamu sebut dalam doamu, mungkin kamu akan dibersamakan dengan orang yang diam-diam sering menyebut namamu dalam doanya. Jangan berharap pada dia yang tak ingin berjuang dengan cara halal. Berhenti, lepaskan, lalu lupakan.. Jadilah pribadi yang lebih baik, taat, dan jadilah seorang muslimah yang dirindukan surga. Maka orang yang tepat dan baik akan menghampirimu. Allah lebih paham siapa yang pantas mendampingimu, dan Allah lebih tahu tentang siapa yang seharusnya lebih baik menemani langkahmu. Minta saja pilihan-Nya jangan paksakan keinginanmu. Jika telah Allah yang memilihnya maka semuanya akan indah. Tidak hanya di dunia namun terus berlanjut sampai ke kehidupan akhirat kelak. Seseorang yang mencintaimu karena Allah tidak akan meninggalkanmu karena kekuranganmu dan tidak akan menyakitimu karena kesalahanmu. Ia akan berkata; bahkan kematian pun tidak akan memisahkan kita karena kelak kita akan dipertemukan kembali di surga-Nya Allah, In sya Allah. Cinta sejati tidak berakhir dengan kematian. Jika Allah SWT menghendaki, cinta itu akan berlanjut sampai ke surga. Yang terpenting dalam memilih jodoh janganlah pernah mencari yang sempurna karena yang sempurna itu tidak pernah ada. Carilah dia yang bangga memilikimu dan tak akan pergi menghilang setelah dia tahu semua kekuranganmu. Jodoh. Akan menjauh jika bukan yang ditakdirkan. Akan mendekat jika pun telah ditinggalkan. Akan berpisah walau sudah mengenal lama. Akan bertemu  walau tak pernah bersua.

Ketika berbicara tentang pernikahan. Allah mengatakan bahwa pasanganmu ibarat pakaian untukmu. Sebuah pakaian bisa jadi pas atau kurang pas. Tapi bagaimana juga, pakaian akan menutupi, melindungi dan mempercantik ketidaksempurnaan. Bersabarlah, memang bukan hal yang mudah. Dan akan terasa lebih berat terutama bila seorang istri hanya selalu dan selalu mengingat kekurangan dan kejelekan suami serta alpanya rasa syukur terhadap apa yang telah susah payah seorang suami perjuangkan. Untuk para istri jadilah engkau istri yang qona’ah yang dapat menerima suaminya apa adanya, menerima kehidupan yang ada dan jangan engkau cela suamimu. Sesungguhnya qona’ah adalah kekayaan yang tidak akan habis. Ketahuilah bahwa kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati. Dan, cukuplah hadist Rasulullah SAW menjadi nasehat untuk kita para istri, (“Saya melihat neraka yang tidak pernah aku lihat seperti hari ini. Dan saya melihat penghuni terbanyak dari kalangan wanita.” Mereka (para sahabat) bertanya, “kenapa wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Karena pengingkaran mereka.” Beliau ditanya, “Apakah karena ingkar kepada Allah?” Beliau bersabda, “Mereka membangkang dan mengingkari kebaikan suami. Jika engkau berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka sepanjang tahun, lalu ia melihat darimu sesuatu (yang tidak disukai), maka ia berkata, saya belum pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.”) (Riwayat Bukhari).

(Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci”) (HR. An-Nasai dan Ahmad)

(“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga”) (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

 

Istri yang paling beruntung adalah ia yang dikaruniai Allah seorang suami yang penyabar dan penyayang, penuh kehangatan dan kelembutan suka menolong dan berhati tulus. Jika dia pergi istri merindukan dan ingin terus berdekatan. Istri yang beruntung adalah ia yang dikaruniai seorang suami yang shaleh dan bertanggung jawab, maka pandailah wahai para wanita, saat kau memilih suami, pilihlah ia dengan dasar keimanan dan ketaatannya, bukan dari ketampanan dan hartanya semata. Sebab tanggung jawab seorang pemimpin keluarga itu tidak terletak dari lahiriahnya, tapi terletak dari hati nuraninya. Dan untukmu para lelaki, didiklah hati dan dirimu dengan penuh ketaatan dan keimanan, agar ketika kamu menjadi seorang imam dalam keluarga kecilmu kelak, dirimu selalu bisa bertanggung jawab dengan bijaksana, dan selalu membuat istrimu beruntung telah memilih dan memilikimu. Karena sebaik-baiknya seorang teman adalah suami yang shalih. Suami yang shalih akan menutupi aibmu dan tidak akan menyebarkan rahasiamu. Menolongmu untuk selalu berada diatas ketaatan kepada Allah dan dia merupakan sebaik-baiknya tempat berlindung yang aman. Suami yang baik dan shalih tidak hanya sekedar sebagai penanggung jawab dalam rumah tangga dan imam dalam keluarganya. Namun ia juga harus menjadi sebagai sahabat/partner kerja yang baik bagi istrinya. Sahabat yang baik untuk seluruh anggota keluarga kecilnya (anak-anak dan istrinya). Karena mereka semua adalah tanggungjawab mu wahai para suami di dunia dan di akhirat kelak. Engkau akan diadili dan dimintai pertanggung jawaban dihadapan ilahi rabbi.

Pernikahan adalah proses belajar yang panjang. Dan bagaimana mungkin akan engkau lalui dengan orang sembarangan. Ingatlah, suami merupakan teman duduk yang paling lama bagi Anda. Bahkan demi Allah, bahaya suami yang buruk itu lebih berbahaya lagi bagi kehidupan akhirat Anda. Keburukannya dapat berdampak luas bagi agama dan kehidupan dunia Anda. Oleh sebab itu, hendaklah setiap wanita bersemangat untuk memilih suami yang shalih, memilih sahabat yang baik dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Suami yang selalu menasehatimu ketika salah, membangkitkan imanmu ketika kufur, mencintaimu karena ketaatan kepada Allah.

Wahai istri berlemah lembutlah pada suami. Istri yang penyayang adalah yang berkata santun dihadapan suami. Bukan dengan kata-kata kasar atau seringnya banyak menuntut, tak mudah bersyukur. Bertutur kata yang baik dianggap sebagai sedekah.

Jangan menikah hanya karena didesak umur. Menikahlah kalau kamu sudah yakin bahwa dengannya surga akan lebih dekat denganmu. Menemukan pasangan yang tepat lebih baik daripada menikah cepat tapi sama orang yang salah. Sebab pernikahan adalah kebersamaan yang tidak satu dua hari, tapi bertahun-tahun, bagaimana melaratnya perasaan kita jika orang yang kita pilih itu salah? Jadi jangan tertekan oleh desakan maupun sindiran orang-orang agar kita menikah cepat, sebab boleh jadi kita belom menemukan sosok yang tepat, kecuali kita siap menderita dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Apa pandangan teman-teman? Jadi, menikahlah dengan “orang yang tepat” bukan “menikah cepat”, karena menikah bukanlah suatu perlombaan, tak usah terlalu bangga dan tak usah terlalu merana jika belum menikah, karena masalahnya adalah bukan waktu, tapi “menemukan” pasangan yang tepat dan ilmu yang mantap. Jangan sampai kelak engkau kehilangan pasangan halalmu hanya perkara sepele dan tak bermutu. Dia adalah orang yang telah mengambilmu dengan cara yang sangat mulia melalui ikatan suci pernikahan yang terikat dengan janji dihadapan ilahi. Jadi, bagi yang akan memilih, pilihlah ia karena Allah dan sesuai petunjuk syariat yaitu agama dan akhlak yang utama. Karena apapun yang karena Allah maka akan kekal. Jangan hanya bercita-cita. Cinta berujung terbelah memisah, ketika maut menjemput. Tetapi cinta karena Allah abadi berdua selamanya di Surga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dipuji Tidak Terbang Dihina Tidak Tumbang Difitnah Tetap Berjuang

           

 

Ketika kamu pernah dihina oleh orang lain, ada perasaan tidak nyaman yang mengganjal dihatimu seperti marah, sedih, atau tak berdaya. Sasaran hinaan dari tiap orang pun bermacam-macam, mulai dari fisik, harta, kelakuan hingga keluarga. Menghadapi hinaan tentu saja bukan perkara mudah, kamu mau tidak mau harus menerima omongan negatif dari orang lain mengenai dirimu. Ada sebagian orang yang bisa bangkit dari hinaan, namun tak sedikit yang masih merasa terjebak dengan hinaan tersebut. Hidup itu memang banyak cobaan, tapi percayalah bahwa dengan cobaan akan membuat kita dewasa dan kuat.

Silahkan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing. Orang sukses tidak pernah terpengaruh dengan hinaan. Inilah yang membedakan orang sukses dengan orang gagal. Salah satu kunci hidup tenang adalah tidak mendengarkan hinaan atau omongan buruk orang lain kepada kita. Semakin sering kita kena pukul, maka kita akan semakin kebal, dan kita hidup di dunia ini harus siap menghadapi empat musim yang datang sewaktu-waktu yaitu musim pujian, hinaan, bala dan nikmat. Ketika seseorang menghinamu, tak perlu risau karena didalam dirimu memang ada yang buruk. Ketika seseorang memujimu, tidak perlu jemawa karena didalam dirimu memang ada yang baik. Baik dan buruk dalam dirimu seimbang, sejalan dengan hinaan dan pujian. Begitu pula jika ada orang yang memfitnah dirimu, bersabar dan tersenyumlah. Begitu sebaiknya sikapmu. Karena orang itu sudah bersusah payah untuk mengalirkan banyak pahala untukmu sampai-sampai ia rela menjadi bangkrut kelak di akhirat. Fitnah itu menjadi dosa yang terus beranak pinak tak ada ujungnya. Agama menyebutnya sebagai dosa jariyah. Dosa yang terus berjalan diluar kendali pelaku pertamanya. Meski yang kau fitnah telah memaafkanmu sepenuh hati, fitnah-fitnah itu terus mengalir hingga kau tak bisa membayangkan ujung dari semuanya. Bahkan meskipun kau telah meninggal dunia, fitnah-fitnah itu terus hidup karena angin waktu telah membuatnya abadi. Maka kau tak bisa menghitung lagi berapa banyak fitnah-fitnah itu telah memberatkan timbangan keburukanmu kelak.

Rasulullah SAW bersabda : “Tidak masuk syurga orang yang suka menyebarkan fitnah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kritikan, ejekan dan cacian adalah 3 buah medali yang pasti akan kita dapatkan ketika kita sedang berada dipuncak kesuksesan. Abaikan saja semua ejekan tersebut. Kata-kata yang tak berfaedah tersebut hanya akan membunuhmu. Jika perlu balaslah ejekan tersebut dengan karya-karyamu yang bermutu. Apa yang tertulis dihatimu jauh lebih penting daripada apa yang orang katakan tentang kamu. Jadilah manusia hebat yang dipuji tidak terbang, dihina tidak tumbang, difitnah tetap berjuang fokuslah untuk terus menjadi pemenang baik dari prestasi dunia maupun untuk akhirat. Kekuatanmu bukan saat dipuji, namun pada saat ada benturan, cacian, dan hinaan yang datang bertubi-tubi. Fitnah yang mematangkan hati terkadang lebih baik daripada pujian yang menjebak diri. Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun yang bisa mengalahkanmu. Belajarlah merendah sampai tak seorangpun yang bisa merendahkanmu. Hinaanmu akan menjadi penyemangatmu. Hargai mereka yang membencimu karena mereka telah banyak menghabiskan banyak waktu untuk melihat kesalahanmu. Cara terbaik untuk membalas dendam terhadap orang yang menghina Anda adalah menjadi lebih berhasil daripadanya. Tetaplah berpikiran positif meskipun pikiran negatif telah mendominasimu.

Yang dijelek-jelekkan karena kurus masih bisa gemuk. Yang dijelek-jelekkan karena gemuk masih bisa kurus.

Yang dijelek-jelekkan karena berkulit gelap masih bisa dicerahkan.

Yang dijelek-jelekkan karena jerawatan masih bisa mulus.

Dan yang diremehkan karena bukan siapa-siapa, masih bisa Allah baikkan kehidupannya. Tetapi yang menjelekkan, matanya akan selalu menemukan kekurangan. Dan lidahnya akan selalu menyimpan racun mematikan. Fisik itu soal perawatan. Menjelekkan itu soal kebiasaan. Maka tidak perlu memberi tempat untuk orang-orang yang pernah memperlakukanmu dengan buruk. Karena seorang yang sedari awal sudah terang-terangan memperlihatkan rasa tidak sukanya, akan tetap tidak suka dengan apapun yang ada padamu. Jika hari ini dia mulai memuji, itu karena dia masih belum menemukan letak kurangmu lagi. Kalau sudah ketemu selesailah kamu.

Berhati-hatilah..... sanjungan dan pujian yang berlebihan kadang membuat kita lupa... dipuji-puji tidak membuat kita mulia, di caci maki tidak membuat kita hina yang bisa memuliakan kita hanya Allah SWT...

Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.  Tak perlu sedih jika ada orang yang merendahkan dan menghina, kemuliaan bukanlah milik manusia. Tapi Allah yang punya. Jika orang lain merendahkan Anda, itu artinya orang tersebut sebenarnya sudah berada dibawah Anda. Ketika engkau dihina, dicaci dan direndahkan, kemudian engkau lebih memilih diam sembari tersenyum daripada membalas perbuatan itu, maka yakinlah bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa akan segera mengangkat derajatmu. Sabar dan ikhlas bisa menjadikan kamu seorang yang mulia dan terhormat di dunia sekalipun kamu bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Sabar itu pahit, jujur itu pahit, dan ikhlas itu sangatlah pahit. Namun, semua yang pahit menyembuhkan segala penyakit. Ingatlah! Pemenang kehidupan adalah mereka yang tetap teduh ditengah panas, dan tetap manis ditengah pahit.

 

 

 

Doa adalah Otaknya Ibadah

 

            Orang bijak mengatakan 'usaha tanpa doa adalah sombong dan doa tanpa usaha adalah bohong'. Ya, ungkapan tersebut banyak kita dengar disekitar kita. Keduanya saling melengkapi agar terpenuhinya harapan diri. Doa merupakan permohonan, pengharapan seorang hamba pada Tuhannya. Doa juga dapat diibaratkan sebuah senjata, obat dan juga pintu segala kebaikan. Namun, jika kita hanya berdoa tanpa berusaha adalah kebodohan dan kesia-siaan. Berdoalah untuk sebanyak-banyaknya orang dengan sebaik-baiknya doa, maka In sya Allah semua doa itu akan kembali kepada kita. Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya, dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan. Doa adalah senjata yang mampu digunakan untuk melawan segala bentuk serangan yang sedang kamu hadapi. Jangan pernah meremehkan kekuatan dari doa yang tulus ikhlas. Kekuatan doa akan jauh lebih efektif ketika dibarengi dengan kegigihan diri untuk melakukan perbaikan sikap hidup.

            Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa secara sembunyi-bunyi yang dipanjatkan untuk orang lain. Doa tidak mengubah dunia. Tetapi doa mengubah orang dan orang mengubah dunia.

Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi)

Jangan pernah menyerah untuk berdoa kepada Allah SWT. Mungkin doamu tidak terjawab sekarang ataupun bulan depan, tapi itu pasti akan terjadi saat Allah mengetahui waktu yang tepat untukmu. Jangan berhenti untuk berdoa. Karena doa bukan hanya untuk mengabulkan harap. Melainkan, doa adalah ibadah, doa adalah tanda keimanan kita kepada Allah, doa adalah bukti percaya kita pada Allah. Doa bisa menambahkan kasih sayang dan ridha Allah. Meskipun akhirnya tidak terwujudkan sebagaimana harap, kita telah mendapatkan banyak hal lainnya. Allah mengetahui doamu, Allah mengetahui seberapa besar keinginanmu. Allah mengerti seberapa banyak rintihanmu memohon hal tersebut. Tapi.. Allah juga tahu apa yang terbaik untukmu. Jika pada akhirnya kamu tidak mendapatkan apa yang kamu pinta, percayalah bahwa apa yang Allah berikan sebagai gantinya itu jauh lebih baik.

            Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa. Dan tidak ada yang bisa menambah umur kecuali berbuat kebaikan. Musibah akan berakhir dengan doa dan sedekah. Musibah akan tertolak dengan dzikir dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan memperbanyak istighfar. Berdoalah, nasib tak bisa diduga, takdir tak bisa diubah, tapi doa bisa mengubah segalanya. Janganlah bersedih, semua ada waktunya.. jika doamu belum diijabah, barangkali Allah sedang mempersiapkan yang lebih baik pada waktu yang tepat. Jika sekarang kisahmu terkesan sedih dalam kondisi susah, kamu sedang ditempa menuju keadaan yang indah. Sekali lagi, tugas kita adalah terus ikhtiar dan berdoa, urusan hasil milik Allah. Lagi dan lagi ketetapan Allah pasti yang terbaik.

            Suatu hari nanti.. Allah ta’ala akan menjawab doa-doamu. Sehingga kedua matamu menangis bahagia, Allah akan mewujudkan mimpimu didepan kedua matamu, hingga membuatmu takjub akan rahmat dan kuasa-Nya. Yakinlah, doa yang sudah sampai ke langit tak akan pernah hilang, dia akan kembali membawa jawaban disaat yang tepat. Berdoalah, Allah mendengarmu. Bersabarlah karena Allah akan menjawab doamu pada waktu yang tepat. Sesungguhnya Allah itu dekat. Dia melihat tangan yang kita tengadahkan dan mendengar doa-doa yang kita bisikkan. Doa dalam diam adalah teriakan paling keras yang menembus keheningan. Tak ada yang mendengar, namun kekuatannya menembus sampai langit, karena doa adalah usaha termegah karena yang kita libatkan adalah pemilik alam semesta. Percayalah Allah menggenggam semua doa dan akan melepaskannya satu persatu di waktu yang tepat. Mengulang-ulang doa layaknya mengayuh sepeda suatu saat pasti akan sampai ketujuan yang engkau inginkan.

            Hikmah belum dikabulkannya doa itu banyak sekali, diantaranya :

1. Mungkin juga Allah menunda mengabulkan doa kita di dunia karena hendak ditangguhkan di akhirat atau digantikan dengan pengampunan dosa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan. Pengabulannya itu bisa segera di dunia ini, dan bisa juga ditangguhkan di akhirat kelak, atau bisa juga digantikan dengan pengampunan dosa sesuai dengan kadar doanya itu, dengan syarat ia tidak berdoa untuk sebuah perbuatan dosa, atau memutus tali silaturahmi, atau isti’jal (menuntut segera terkabul)”.

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan isti’jal itu?” Beliau menjawab, “Seseorang yang berkata, “Aku telah berdoa kepada Rabbku, namun belum juga dikabulkan” HR. Ath-Thirmidzi.

            Jika sampai doa kita pengabulannya ditangguhkan di akhirat, maka di akhirat nanti doa-doa tersebut akan menjelma menjadi kebaikan-kebaikan. Dan saat itu, kita akan sangat bahagia, bahkan berharap sekiranya seluruh doa kita ditangguhkan semuanya untuk kebaikan di akhirat.

 

2. Mungkin Allah SWT tidak mengabulkan doa kita karena Ia sengaja hendak menghilangkan keburukan dari kita. Diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shomit r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika di atas bumi ada seorang muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa, maka Ia akan mengabulkan doa itu atau menghilangkan keburukan darinya, selagi ia tidak mengerjakan dosa atau memutus hubungan kekerabatan.” Seseorang berkata, “Bagaimana kalau kita memperbanyak doa?” Rasulullah SAW bersabda: “Allah akan lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya.” HR At-Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Hakim.

Dalam riwayat Al-Hakim ada tambahan: “Atau Allah akan menyimpan pahala seperti doanya itu untuknya.” HR Al-Hakim.

Karena itu, tidak ada salahnya kita memperbanyak doa, meskipun terkesan tidak dikabulkan oleh Allah, sebab akan diubahnya menjadi penghapus keburukan kita. Semakin banyak kita berdoa, semakin banyak pula peluang menghapus keburukan kita.

3. Penundaan terkabulnya doa bisa juga menjadi salah satu bentuk ujian dari Allah kepada kita, Allah ingin menguji iman kita. Ketika doa tidak segera dikabulkan, syetan membisikkan pikiran jahat kepada seseorang, dengan berkata kepadanya: Katanya setiap doa pasti dikabulkan, tapi bagaimana kenyataannya, doa kamu tidak dikabulkan, jadi tidak ada gunanya kamu berdoa. Dalam hal ini, sebagai hamba yang baik, tetaplah harus berdoa, meski ia ada perasaan marah kepada-Nya, lantaran tidak ada satupun doa yang dikabulkan.

 

4. Tidak segera dikabulkannya doa bukanlah berarti Allah menolak doa kita, karena bisa jadi waktunya saja yang belum tiba. Karena banyak sekali diceritakan dalam Al-Quran, doa Nabi saja banyak yang waktu pengabulannya mencapai puluhan tahun.

Sebagai contoh misalnya Nabi Ya’kub, setelah beliau kehilangan anak kesayangannya (yakni Yusuf), beliau tidak henti-hentinya berdoa dan berdoa. Tapi pengabulan doa beliau tertunda terus hingga mencapai waktu yang cukup lama, sampai ada yang mengatakan, “Nabi Ya’qub berdoa selama empat puluh tahun.” Penderitaan dan cobaan yang dialami Nabi Ya’qub tidak berhenti sampai disitu, anaknya yang lain, Bunyamin, juga ikut hilang, sampai-sampai kedua matanya buta karena kesedihan yang mendalam. Kendati demikian, beliau terus memohon dan memohon dengan yakin bahwa Allah akan mengakhiri penderitaanya.

            Demikian pula dengan Nabi Musa a.s, beliau pernah berdoa kepada Allah: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan pada kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakan harta benda mereka, dan kuncilah mati hati mereka, karena mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.” (Q.S Yunus: 88).

            Namun konon Allah SWT baru mengabulkan doa beliau tersebut, sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah; (Q.S Yunus: 89). “Sesungguhnya permohonan kalian berdua dikabulkan” , setelah 40 tahun lamanya. Padahal yang berdoa adalah Nabi Musa a.s, salah seorang dari Rasul Ulul ‘Azmi, sedangkan yang mengamininya adalah Nabi Harun a.s, seorang nabi yang mulia. Dan keduanya tentunya juga telah memenuhi semua syarat dan etika berdoa. Walau begitu keterkabulan doanya memakan waktu yang sangat lama sekali.

Belum lagi Nabi Ibrahim, yang berdoa ingin mempunyai anak shaleh, jarak antara doanya dan pemberiannya dari Allah juga sangat lama sekali, sampai puluhan tahun. Karena itu, bila permohonan kita pada Allah belum juga terkabul, janganlah berputus asa, ingatlah kisahnya para Nabi yang doanya lebih lama dari kita dan tentunya juga lebih khusyu’ serta lebih dekat kepada Allah, terkabulnya juga memakan waktu puluhan tahun.

 

5. Tidak segera dikabulkannya doa kita itu bisa jadi masih menunggu proses, karena segala sesuatu itu pasti punya takaran, syarat dan sebab. Jadi bukan berarti doanya tidak terkabul, melainkan menunggu kesiapan dari kita untuk menerimanya. Karena itu, janganlah tergesa-gesa menyimpulkan; doa saya tidak terkabul.

Sabda Nabi SAW: “Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan’.” HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad.

 

Dalam lafazh Muslim disebutkan: “Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta agar doa segera dikabulkan?’ Rasulullah SAW bersabda, “’(Yakni) hamba itu berkata, ‘Aku berdoa dan berdoa, tapi doaku tidak dikabulkan’.” (HR Muslim).

 

6. Doa kita yang kelihatannya tidak terkabul, bisa jadi itulah bentuk pengabulannya dari Allah SWT. Dikarenakan menurut Al-Qur’an, setiap doa pastilah akan dikabulkan. “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Q.S Al mukmin:60).

Sabda Rasulullah SAW: “Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan.”(HR. Ath-Thirmidzi).

Hanya saja terkadang pengabulannya Allah itu tidak sesuai dengan harapan kita, mungkin permohonan kita minta mobil, tapi pengabulannya Allah berupa sepeda motor atau bahkan sepeda angin. Kalau seandainya pengabulan dari Allah itu selalu disesuaikan dengan harapan manusia, kita tidak bisa bayangkan bagaimana kacaunya kehidupan dunia. Contoh kecil saja, bagaimana jadinya kalau dalam satu waktu ada yang minta hujan juga ada yang minta terang, karena keduanya sama-sama punya kepentingan, yang satu sedang butuh hujan karena akan menanam, satunya lagi inginnya terang karena sedang jalan-jalan.

Contoh lain misalnya dimusim pemilihan lurah, calonnya ada 5 dan semuanya berdoa mohon pada Allah supaya jadi lurah, padahal yang harus jadi cuma satu. Jadi tidaklah mungkin pengabulannya Allah itu pasti sesuai dengan keinginan manusia. Tapi yang jelas semua doa (berdasarkan ayat tersebut) pastilah dikabulkan. Dan bagi orang yang merasa doanya belum terkabul, bisa jadi Allah sudah mengabulkan doanya, namun tidak sesuai dengan keinginannya.

 

7. Terkadang doa yang tidak segera dikabulkan justru akan membuat kita semakin dekat kepada Allah, terus bersimpuh di hadapan-Nya, selalu merendahkan diri kepada-Nya. Sebaliknya, tidak jarang jika permintaan kita dikabulkan, maka kita menjadi lebih sibuk, lalu kita tidak lagi ingat kepada Allah, tidak meminta dan tidak berdoa lagi kepada-Nya, padahal doa itu sendiri tidak hanya sebagai ibadah, malahan menduduki posisi yang sangat penting sekali, yakni sebagai otaknya ibadah. Jangan pernah menyepelekan doa. Kamu akan terkejut ketika apa yang kamu minta dulu tiba-tiba Allah kabulkan lalu kamu teringat (ya Allah, ini doa yang pernah aku panjatkan). The power of doa.

 

Hatimu Cerminan Perangaimu

 

            Ada satu hal yang merupakan penentu dari sifat baik dan buruknya seorang manusia. Segumpal daging yang tidak terlihat namun dapat mempengaruhi keseluruhan perangai setiap insan. Benar sekali, itu merupakan qalbu atau yang biasa kita menyebutnya dengan hati. Allah SWT itu sendiri menilai manusia tidak dari fisik, melainkan hati. Begitu pentingnya kita untuk menjaga dan memelihara hati. Hati adalah raja, jika hati sudah baik maka semuanya akan baik. Begitu pentingnya kita untuk menjaga dan memelihara hati. Sampai ada satu doa yang Rasulullah SAW sering panjatkan agar selalu diteguhkan hatinya dalam ketaatan kepada Allah, yakni “Ya muqollibal quluub tsabit qolbi ‘alaa diinik,” yang artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku diatas agama-Mu.”

Lirik lagu ‘Jagalah Hati’ oleh Aa Gym (Abdullah Gymnastiar):

 

Jagalah hati jangan kau kotori

Jagalah hati lentera hidup ini

Jagalah hati jangan kau nodai

Jagalah hati cahaya illahi

 

Bila hati kian bersih, pikiran pun kian jernih

Semangat hidup kan gigih, prestasi mudah diraih

Namun bila hati busuk, pikiran jahat merasuk

Akhlak kian terpuruk, jadi makhluk terkutuk

 

Bila hati kian suci, tak ada yang tersakiti

Pribadi menawan hati, ciri mukmin sejati

Namun bila hati keruh, batin selalu gemuruh

Seakan dikejar musuh, dengan Allah kian jauh

 

Bila hati kian lapang, hidup sempit tetap senang

Walau kesulitan datang, dihadapi dengan tenang

Tapi bila hati sempit, segalanya makin rumit

Seakan hidup terhimpit, lahir batin terasa sakit

 

Bila hati kian benci, tutur kata penuh benci

Perilaku tak terpuji, bisa jadi makhluk keji

Namun bila penuh sayang, hati pun akan disayang

Hidup pun terasa lapang, hidup bersama kan senang

 

Bila hati bertawadlu, hidup indah semanis madu

Akhlak menawan qalbu, berpisah pun slalu dirindu

Tapi bila hati takabur, bathin pun slalu berdebur

Merasa sehebat guntur, akhirnya masuk kubur

 

Bila hati penuh dendam, bagai api dalam sekam

Penuh bara kehancuran, hidup jadi mengerikan

Tapi bila memaafkan, bathin tentram menyejukkan

Asal lawan jadi kawan, hidup damai kita rasakan

 

Bila hati iri dengki, tak rela orang dapat rizki

Tak pernah mau memuji, hanya bisa mencaci maki

Namun hati yang bersyukur, kebaikan tak pernah kendur

Apalagi bila kita akur, negeri ini akan segera makmur

 

Bila hati bermusuhan kedamaian hanya impian

Hidup saling melumpuhkan, negeri ambruk memilukan

Namun bila hati bersatu, kekuatan kan terpadu

Kita bangkit untuk maju, bangun negeri yang kita rindu.

 

Bersihkanlah hatimu dari kebencian, kesombongan, bangga diri, merasa paling baik, iri hati dan dengki, karena itu adalah sifat-sifat yang hina, buruk, jelek dan kotor. Jika berada didalam hati seseorang, maka dirinya akan terhalang dari nikmatnya shalat, nikmatnya bermunajat kepada Allah dan ia terhalang dari terkabulnya amalan disisi Allah. Siapa yang tidak mau memiliki hati yang lapang? Karena sungguh dengan hati yang lapanglah kita bisa merasakan ketenangan, kebahagiaan, dan juga kenyamanan didalam hidup ini. Dan dengan hati yang lapang pun kita bisa  lebih mudah berbuat baik kepada siapapun yang kita temui, karena hakikatnya semua yang kita lakukan haruslah menjadi baik dan Lillahi Ta’ala.

Lalu bagaimana cara agar kita bisa mendapatkan hati yang lapang? Salah satu cara yang mudah dilakukan adalah dengan meminta pertolongan langsung dari Allah SWT melalui doa, dan doa yang bisa diamalkan adalah seperti doa berikut:

 رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِ.  

Artinya:

“Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha ayat 25-28).

Apa yang disembunyikan oleh hati, akan nampak pada sikap dan prilaku. Tips memperbaiki hati dan melembutkannya, “Barang siapa yang menjaga waktunya dengan berdzikir pada Allah, berteman dengan orang-orang baik, menjauhi orang-orang lalai serta buruk perangainya, maka hatinya akan menjadi baik dan lembut”.

Orang baik meski difitnah dan dihujat, hatinya akan tetap baik. Orang picik meski dipuji dan dibaikin, hatinya akan tetap picik. Mencaci orang dengan kata-kata kotor tidak akan membuat orang menjadi kotor, malah sebaliknya mengotori diri sendiri. Menghina orang tidak membuat orang terhina, melainkan membuat hina diri sendiri. Sebab hanya hati dan pikiran kotor dan hina yang akan mengeluarkan kata-kata kotor dan perilaku menghina. Maka dari itu cobalah terus agar menjaga hati menjadi lebih baik agar setiap ucapannya baik dan barakah. Menguatkan orang dengan kata-kata bijak akan membuat diri menjadi lebih kuat dan pikiran lebih bijak, sebab hanya hati dan pikiran yang bijak yang akan melahirkan kata-kata bijak. Agar orang tidak putus asa, dorong semangatnya dengan motivasi yang membuat orang-orang bahagia dan jiwanya penuh harapan. Sebab harapan bisa membuat orang-orang tetap bersemangat menjalani hidup.

Hati seseorang paling sulit untuk diselami dan dipahami. Namun, saat dua hati saling bersahutan, membuahkan dua hati, juga bisa berarti hati-hati, mawas diri. Karena, keduanya adalah pintu-pintu hati yang bisa menampakkan isi hati dan bisa mencampakkan isi hati. Perilaku yang kita lakukan, melibatkan apa yang ada dalam hati kita, seperti apa sebenarnya diri kita. Orang lain akan melihat setiap perilaku yang kita lakukan. Dan dari sanalah karakter tentang diri kita tergambar. Kata-kata dan perbuatan kita akan membentuk siapa diri kita. Maka dari itu, marilah selalu menjaga hati kita agar selalu bersih bersinar, karena hati kita adalah cerminan dari setiap tingkah laku dan perangai kita.

 

💦💦💦

Cerita inspirasi

Sepasang Suami Istri muda menempati rumah disebuah Kompleks Perumahan.

Suatu Pagi sambil sarapan, si Istri menatap keluar melalui jendela kaca dan melihat tetangganya sedang menjemur baju.

Lalu si istri berkata kepada suaminya :

"lihat Pa.., cuciannya kelihatan kurang bersih ya;

sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."

Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.

 

Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur baju, selalu saja si istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci bajunya.

 

Seminggu berlalu...............

Dipagi yang sama si istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat bersih cemerlang.

Lalu si istri berkata kepada suaminya :

"Lihat Pa...., sepertinya dia telah belajar bagaimana cara mencuci dengan benar. Pagi ini cuciannya sudah bersih, mungkin dia melihat hasil cucianku yang bersih".

Lalu si suami berkata :

"Ma..........................

Papa bangun lebih pagi hari ini untuk membersihkan jendela kaca kita".

Si isteri terkejut dan sangat malu mendengar jawaban suaminya. Dia malu telah mencerca tetangganya selama ini tidak bersih mencuci baju, padahal kaca jendelanya yang kotor.

 

Begitulah kehidupan......,

Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran kita, lewat jendela mana kita memandangnya. Jika kaca jendela yang kita pakai kotor, sudah pasti apa yang kita lihat didepan akan kotor juga.

Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita. Jika Pikiran kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita. Jika Perkataan kita bersih, maka bersih pula PERBUATAN kita.

Hati, Pikiran, Perkataan dan Perbuatan kita Mencerminkan Hidup kita.

 

Itulah sebabnya orang tua kita selalu Berpesan :

“Jaga Hati, Pikiran, Perkataan dan Perbuatan”

Hati adalah seperti cermin. Ia akan mewujudkan apa saja yang tersimpan didalam hati seseorang. Jika hati seseorang menyimpan perasaan yang bersih maka penampilan orang itu akan menarik perhatian orang lain karena perilakunya terpuji. Kalau hatinya kotor, maka perilaku orang itu bagaikan asap yang gelap, sehingga budi pekertinya selalu akan condong kepada keburukan. Menjaga hati sama pentingnya menjaga lisan. Sebab, seseorang jika hatinya baik, maka akan keluar dari lisannya perkataan yang baik. Karena lisan mencerminkan kebersihan hati seseorang dan kebersihan hatinya akan mencerminkan perangai dan tingkah laku seseorang.

 

 

 

 

 

 

Kesehatan adalah Mahkota Bagi Kehidupan

 

Kesehatan dapat terwujud jika manusia dapat mengharmoniskan semua fungsi tubuh dan jiwa sehingga tercapai kesehatan jasmani, rohani dan sosial. Manusia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat salah satunya adalah dengan kesehatan. Orang yang memiliki harta melimpah menjadi tidak bahagia jika tubuhnya sakit. Kesehatan badan (jasmani) dan kesehatan rohani (jiwa) akan menutupi kekurangan dari materi dan mendatangkan perasaan tenang, aman dan damai yang buahnya adalah kebahagiaan. Kesehatan adalah mahkota yang bertengger diatas kepala orang sehat, dan hanya bisa dilihat oleh orang yang sakit. Maka dari itu gunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit. Jagalah selalu kesehatanmu agar kamu tidak mudah sakit, tentu dengan memperhatikan gaya hidup yang sehat, yakni mengonsumsi makanan bernutrisi, menjaga pola makan, dan rutin berolahraga. Jaga kesehatanmu, perhatikan apa yang kamu makan, jangan lupa olahraga dan tidurlah tepat waktu. Kesehatan tubuhmu adalah cerminan dari apa yang kamu makan. Kesehatan bukan segalanya, tapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak ada gunanya.

Kesehatan diibaratkan dengan mahkota, karena ia adalah kekayaan yang amat berharga. Hanya karena letaknya diatas kepala sendiri, sulit bagi seseorang untuk melihatnya. Tak banyak yang mensyukuri keberadaannya dan merasakan nikmatnya. Sebaliknya, bagi orang yang menderita sakit, mereka dapat melihat mahkota kesehatan tersebut karena merasakan langsung.

Dalam Hadistnya Rasulullah SAW bersabda : “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari, no. 5933). Maksud dari tertipu dalam hadist tersebut adalah melalaikan/meninggalkan untuk bersyukur kepada Allah Ta’ala terhadap nikmat yang telah Dia berikan kepada manusia. Mengapa bisa sampai tertipu? Tentu bukan karena kesehatan itu nikmat yang kecil dan sederhana, bahkan justru karena kesehatan ini begitu besar kenikmatannya, sehingga orang kerap terlena dan lupa diri karenanya.

Jika direnungkan, ternyata justru disaat semuanya serba tak nyaman inilah orang menjadi sadar tentang dahsyatnya nikmat sehat. Justru melalui sakitlah kebanyakan orang diingatkan akan kelalaiannya  bersyukur di kala sehat.

Artinya: “Mohonlah kepada Allah ampunan dan kesehatan, karena setelah iman, tidak ada kebaikan besar bagi seseorang selain (melebihi) kesehatan.” (Hadits ini disebutkan dalam al-Thibb al-Nabawi oleh al-Dzahabi)

Ujian sakit, bisa datang kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan tanpa terduga kehadirannya. Seseorang yang mengidap penyakit kanker, telah bertahun-tahun berjuang melawan penyakitnya itu dengan melakukan tujuh kali operasi dan menghabiskan biaya banyak. Namun setelah operasi terakhirnya dinyatakan berhasil, beberapa pekan kemudian meninggal hanya karena penyakit diare akut. Seorang artis yang semula hidupnya berlimpah kekayaan dan ketenaran, tiba-tiba terserang stroke. Rumah serta mobil mewah yang ia miliki, belum juga cukup untuk menebus biaya pengobatannya. Alhamdulillah, kondisinya mulai pulih bertahun-tahun kemudian, namun harta dan kejayaannya habis dan ia pun tinggal terdiam pasrah di kursi rodanya. Sungguh luar biasa kasih sayang Allah ketika memberikan kita sakit, karena kerap kali melalui sakit itulah kita baru bisa mensyukuri nikmat sehat. Itu pula sebabnya kita dianjurkan untuk gemar mengunjungi orang sakit, selain untuk membahagiakan yang sakit juga untuk tadabbur dan peringatan bagi diri kita sendiri.

Nikmat sehat merupakan salah satu nikmat terbesar yang dikaruniakan oleh Allah Ta’ala kepada manusia. Dengan nikmat ini, yang termasuk didalamnya nikmat hidup, manusia dapat melakukan berbagai aktivitas dengan nyaman mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur bahkan selama tidur itu sendiri. Seorang ayah dapat bekerja menafkahi keluarganya karena badannya kuat, seorang ibu dapat memasak untuk keluarganya karena tidak mengalami nyeri haid, seorang anak dapat belajar dengan rajin karena tidak mengalami demam, dan lainnya merupakan beberapa contoh dari manfaat dari nikmat sehat yang dikaruniakan kepada kita secara cuma-cuma oleh Allah Ta’ala.  Maka sudah selayaknya kita bersyukur/berterima kasih kepada Allah Ta’ala atas karunia-Nya tersebut juga karunia-Nya yang lain.

Berinvestasilah pada kesehatanmu, berhematlah untuk kesenangan sesaatmu karena sehat adalah kekayaan dimasa depan. Membayar mahal untuk investasi kesehatan dan pendidikan itu takkan pernah sia-sia, justru kamu sedang mempersiapkan masa depan yang indah. Sehat itu bukan suatu kemewahan. Sehat itu murah, tetapi menjadi mahal ketika sehat telah berubah menjadi sakit.

 

 

 

 

 

 

 

Lisan yang Berkualitas

 

Agar setiap kalimat yang diucapkan menjadi berkah maka berpikirlah terlebih dahulu. Setiap kata-kata yang akan dilontarkan berpikirlah terlebih dahulu, apakah akan menyakiti orang lain ataupun tidak. Maka dengan demikian terciptalah lisan yang berkualitas tanpa menyakiti satu sama lain. Seperti kata pepatah : ‘Simpanlah lidah dibelakang akal dan kesadaranmu. Sebelum berbicara maka berpikirlah terlebih dahulu apakah yang akan kamu katakan itu mengandung maslahat atau tidak. Apakah akan menyakiti hati orang lain atau tidak, ketahuilah bahwa diam itu masih tergolong ibadah daripada kamu mengatakan sesuatu yang akan menimbulkan mudharat’. Tidak keluar dari orang yang baik kecuali ucapan yang baik, kalimatmu adalah tanda kepribadianmu.

            Tingkatkan kualitas bicaramu, bukan volume suaramu. Sebab, bunga tumbuh oleh siraman hujan, bukan dengan suara halilintar. Kelak kamu akan mengerti, bahwa menahan untuk menjaga orang lain agar tak tersinggung karena lisanmu, itu jauh lebih baik daripada mengutarakan isi hatimu. Kita sebagai manusia yang sering diomongin orang, dihina dan dicaci manusia, bersabarlah.. hidup ini bukan semata untuk dipuji dan disanjung-sanjung oleh manusia. Hidup ini hanya untuk mencari keridhaan dari Allah SWT dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya bekal untuk kita berpulang kepada kehadhirat ilahi. Karena omongan manusia hanya sepanjang lidahnya saja... tidak berarti apa-apa. Cercaan itu hanya sebentar. Sepanjang ia hidup saja. Jika sudah mati kelar semua cerita. Dia mati.. dia pula yang akan menanggung dosanya. Kita dihisab bukan berdasarkan omongan manusia, tapi kenyataan amalan-amalan kita. Jadi tidak usah hiraukan perkataan-perkataan manusia yang setiap harinya membuat hati terluka. Sekiranya engkau dicela dighibahi dihina direndahkan orang lain, jangan terlalu bersedih. Sesungguhnya mereka sedang berbuat baik padamu dari dua sisi. Yang pertama ia sedang menghadiahkan kebaikannya kepadamu. Yang kedua disebabkan celaannya Allah menghapuskan dosa-dosamu karena kelak di akhirat mereka akan memberikan pahala-pahalanya padamu, dan mengambil dosa-dosamu. Jangan sedih... fokus hidup untuk Allah.. jangan bersedih.. teruslah berpikir positif. Fokus untuk berbuat kebaikan dan meningkatkan ibadah demi mencari ridha Allah, bukan untuk anggapan manusia dan mencari muka pada manusia.

            Lisan merupakan salah satu fitrah yang dikaruniakan Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan bagian tubuh lainnya seperti tangan dan kaki. Lisan dapat menempatkan seseorang pada posisi sebagai penghuni surga atau sebaliknya dilemparkan kedalam api neraka. Jangan menyepelekan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita.

Tips menjaga lisan dalam kehidupan sehari-hari:

1.     Tidak selalu menyampaikan apa yang didengarkan kepada orang lain

2.     Jauhi sikap sombong dan membanggakan diri

3.     Perbanyak membaca Al-Qur’an

4.     Banyak berzikir

5.     Hindari sikap berlebihan dalam berbicara

6.     Jangan memotong pembicaraan orang lain atau membantahnya

7.     Jangan memperolok cara bicara orang lain

8.     Jauhkan diri dari ghibah (gosip) dan namimah (adu domba)

9.     Jangan menggunjing orang lain

10.  Hindari perkataan yang tidak berdasar

11.  Lebih banyak menggunakan telinga ketimbang mulut

12.  Mengendalikan lisan lewat hati

13.  Hindari berbicara tanpa berpikir

14.  Jangan menghina orang lain

15.  Selalu menjaga ucapan kepada orang lain

            Ucapan itu seperti anak panah yang direntangkan pada busurnya. Sebelum dilepaskan maka tahan dulu, sebelum diucapkan maka pikirkan dulu. Sebelum dilepaskan maka bidik dulu, sebelum dikatakan maka pastikan dulu. Supaya ucapan kita tepat sasaran, yaitu ucapan kita diridhai Allah SWT. Untuk menjaga agar lisan kita selalu berkualitas yaitu dengan cara, setiap mau mengatakan sesuatu, pikirkanlah dahulu apakah perkataan ini penting ? Jika penting, apakah perlu untuk disampaikan ? apa manfaatnya ? karena adakalanya perkataan yang benar tapi tidak manfaat disebabkan waktu yang tidak tepat atau situasi yang tidak pas. Salah satu ciri orang yang beriman adalah senantiasa memelihara lisannya. Semoga kita termasuk orang yang semakin terampil mengelola lisan kita agar terhindar dari ucapan yang mengandung dosa, menyakiti orang lain atau tiada berguna. Amiin ya Rabbal’alamiin.

            Alkisah di zaman Rasulullah SAW ada seorang wanita yang terkenal dengan amalannya yang luar biasa, banyak sekali ibadahnya. Ia terkenal dengan shalatnya, terkenal dengan ibadah puasanya, zakatnya sempurna, sedekahnya luar biasa. Namun wanita ini sering sekali menyakiti hati dan perasaan tetangganya dengan lisannya. Apa kata Rasulullah SAW, tempat perempuan itu di neraka. Kenapa ? Harusnya shalatnya itu mampu menjaga akhlak dan perkataannya menjadi perkataan yang baik dan akhlak yang baik. Harusnya sedekahnya, zakatnya, mengajinya, puasanya itu mampu membuat akhlaknya menjadi akhlak yang baik. Tapi sia-sia ketika semua amal ibadah dia kerjakan namun lisannya tetap menyakiti orang lain. Maka patutlah Rasul katakan dia tempatnya berada di neraka. Sahabatku sekalian,  oleh karena itu jagalah lisan kita selalu setiap kata yang ingin dikeluarkan dalam setiap lisannya, agar lisan kita selalu berkualitas dan bermanfaat bagi semuanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menjadi Pribadi yang Berkelas

 

Pada dasarnya semua manusia mulia di mata Allah SWT. Mereka diciptakan dengan sangat sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Manusia diciptakan oleh Allah sebaik-baik makhluk. Ia di beri akal pikiran, kecerdasan, hawa nafsu, serta bentuk tubuh nan rupawan. Sangat berbeda dengan pandangan manusia. Pandangan sebagian besar orang dalam mengukur kemuliaan hanya dari segi materi, kekayaan pribadi, memiliki rupa tampan atau cantik, ataupun jabatan yang tinggi. Padahal, materi tidak dapat dijadikan tolok ukur seseorang itu mulia atau hina. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: [Kemuliaan dunia adalah kekayaan dan kemuliaan akhirat adalah ketakwaan. Kamu, baik laki-laki maupun perempuan, kemuliaanmu adalah kekayaanmu, keutamaanmu adalah ketakwaan, kedudukanmu adalah akhlakmu, dan (kebanggaan) keturunanmu adalah amal perbuatanmu] (HR. Adailami).

            Selain itu orang yang mulia selalu menyambung tali persaudaraan  dalam setiap kondisi, menebarkan salam, memperhatikan urusan kaum muslimin, memelihara kemaluan, beraktivitas, berusaha mengamalkan kebajikan. Melakukan amar makruf nahi munkar, serta juga mengerjakan amal shaleh, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Ciri-ciri pribadi yang berkelas yaitu:

1.     Tahu cara memperlakukan orang lain dengan benar

Orang yang berkelas itu tahu bagaimana cara dia memperlakukan orang lain dengan benar, dia tidak memandang apa pekerjaan orang tersebut, penampilan, strata sosial, etnis, agama, atau apapun itu. Orang berkelas itu akan selalu mengatakan tolong jika membutuhkan bantuan orang lain, mengatakan terimakasih untuk mengapresiasi orang lain, dan meminta maaf jika melakukan kesalahan.

2.     Pintar membawa diri

Orang berkelas menguasai bahasa tubuh yang elegan, sehingga orang lain terkesan melihat bagaimana cara dia membawa diri. Orang berkelas selalu terlihat percaya diri bertanggung jawab dan yang pasti dia sangat bersikap tenang. Punggungnya lurus dan tegak saat berjalan, penuh percaya diri. Berjalan dengan percaya diri bukan berarti angkuh tapi ia tahu orang lain memegang kendali tentang dirinya hanya dengan melihat langkahnya.

3.     Berprilaku sopan

Orang berkelas selalu menjaga attitude yang baik serta tahu cara bersikap yang benar. Ia juga tidak akan membuat orang lain merasa direndahkan, sehingga orang lain senang bergaul dengannya. Orang berkelas itu disegani orang lain karena mampu mengendalikan sikapnya. Setiap kali ia berucap, dipikirkan terlebih dahulu apakah ucapannya itu menyakiti/menyinggung perasaan orang lain atau tidak. Dalam berbicara dan bertutur kata selalu jelas dan tegas namun tetap dalam nada yang lembut sehingga mengesankan keanggunan. Dengan begitu orang akan menghargai ucapanmu.

4.     Berwawasan luas

Orang berkelas itu berwawasan luas karena rendah hati, ia menganggap dirinya masih perlu banyak belajar. Orang yang berwawasan luas cenderung lebih enak untuk diajak ngobrol, pemilihan bahasa mereka cukup elegan dan tidak merendahkan.

5.     Tahu cara berpenampilan yang baik

Berpenampilan yang baik tidak selalu identik dengan pakaian yang mewah dan bermerk. Orang berkelas itu tahu cara berpenampilan yang baik dan benar serta tetap menjaga kesopanan dalam berpakaian. Orang berkelas tahu cara menempatkan diri dalam berpenampilan sesuai dengan situasi yang ia datangi.

6.     Menginspirasi

Orang berkelas lebih memotivasi dengan menjelaskan sebuah pencapaian mengatasi masalah-masalah sosial dalam kehidupan masyarakat dan dampak positif dari pencapaiannya terhadap orang lain. Menghabiskan waktu secara berkualitas, orang berkelas tidak menyia-nyiakan waktu begitu saja. Jika ada waktu kosong ia manfaatkan dengan kegiatan yang positif dan hal-hal yang produktif.

            Pribadi yang berkelas tidak hanya diperuntukkan di bagian urusan duniawi saja. Namun pribadi yang berkelas dan berkualitas adalah pribadi yang berkelas di mata Allah SWT. Untuk menjadikan dirimu berkelas dalam pandangan Allah kamu harus menunjukkan dirimu tidak sama dengan orang kebanyakan. Tentu dalam hal-hal yang merujuk kepada ilmu agama (akhirat) ketika dalam berbicara, ketika bersikap, cara berpikir dan meneguhi prinsip menjalani hidup. Kesemuanya upayakan berorientasi akhirat. Dianggap aneh dipandangan manusia yang cinta dunia, abaikan saja. Dijauhi dan ditolak oleh mereka dalam pergaulan, patut disyukuri. Jangan takut sendiri, karena sang juara yang nomor 1 selalu seorang.

            Wahai akhwat.. jika ingin menjadi wanita berkelas, jangan lah memberi pintu untuk sembarangan orang. Jika kau suka dengan seorang pria jangan kau bukakan pintu baginya hingga ia mau mengetuknya dengan benar. Menemui ayah/walimu dan mengemukakan hajatnya. Jangan sekali-kali kau membuka pintu-pintu selain satu pintu ini. Sebab, kelak kau akan menyesal, membiarkan dirimu diculik dan dirampas pria yang tak layak bagimu. Sebelum melangkah lebih jauh, ada hal yang perlu untuk dicamkan mateng-mateng, yaitu orang-orang “BERKELAS” itu “SELEKTIF”. Tidak ada istilahnya “AKU TERIMA KAMU APA ADANYA”. Hal itu hanya akan ditemui di dunia “PERGOMBALAN”. Teruslah menjaga. Jangan bosan dan lelah untuk melakukan hal yang demikian. Sebab, ketika dirimu mencoba memancing lawan jenis dengan umbaran pesonamu, sejatinya yang memakan umpanmu itu juga bakalan se-tipikal dirimu kok, yaitu hobinya lirik-lirik sana-sini bahkan berpotensi dayyuts.

Wahai muslimah... permata akan tetap menjadi permata, walaupun harganya mahal, mendapatkannya harus bersusah payah. Setelah didapat, maka ia menjadi barang berharga yang terus dijaga. Coba bandingkan dengan pecahan kaca, tidak akan pernah menarik perhatian padahal kilauannya sekilas sama walaupun ia hampir tak berbayar bahkan ketika ia berserakan didepan mata. Kalaupun disimpan, bisa bahaya sehingga perlu waspada.

So, jika permata dan pecahan kaca adalah perumpamaan manusia, jadi engkau pilih yang mana? 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Paksakan Diri untuk Beribadah

 

            Paksakan diri kita untuk beribadah kepada Allah SWT selagi jasad masih dikandung badan. Jika tidak sekarang kapan lagi jika bukan kita yang memaksa diri siapa lagi? Toh umur tidak ada yang tahu, tidak ada yang bisa menjamin sampai kapan. Kematian bisa datang kapan saja, dimana saja dan untuk siapa saja. Siap gak siap wajib siap. Mau tidak mau harus mau. Kematian adalah sesuatu yang pasti. Allah tegaskan bahwa semua yang bernyawa pasti akan mati. Dan dalam menuju kematian itu kadang-kadang Allah uji kita dengan ujian kesedihan dengan ujian kebahagiaan. Sahabatku sekalian, husnul khatimah dan su’ul khatimah, mati dalam keadaan yang baik dan mati dalam keadaan yang buruk adalah pilihan. Dan itu terjadi tergantung dari kebiasaan-kebiasaan selama kita diberikan kesempatan hidup oleh Allah SWT. Orang-orang yang cerdas adalah orang-orang yang ingat mati, artinya salah satu yang dilakukan adalah apapun peluang didepan mata untuk beramal shaleh dia akan kejar, dia akan ambil dia akan berlomba-lomba. Makanya Allah katakan ‘Fastaqul Khairat’ berlomba-lomba dalam kebaikan. Berlomba-lomba menuju kepada Allah ta’ala dalam keadaan yang husnul khatimah. Kita semua berharap in sya Allah dengan amal shaleh dapat menghantarkan kita pada akhir kehidupan yang baik. Di akhir kehidupan Allah panggil kita dengan kalimat ‘ya ayyatuhan nafsul muthmainnah irji’i ila rabbiki radhiyatam mardhiyyah fadhkhuli fii ‘ibadi wadkhuli jannati’

Kita ingin diakhir hidup dapat dipanggil dengan kalimat, wahai jiwa-jiwa yang tenang kembalilah kepada Allah dengan hati yang ridha’ dan diridhai oleh Allah SWT, masuklah kedalam golongan hamba Allah, masuklah kedalam surganya Allah SWT.

            Sahabatku sekalian.. selagi ada waktu, selagi sehat jiwa raga selagi masih diberikan kesempatan hidup. Disisa umur kita sekarang ini marilah kita beribadah dengan khusyuk kepada Allah SWT, paksakan diri ini untuk terus beribadah, agar kelak mendapat husnul khatimah saat kembali kehadapan-Nya.

Kalau masih bisa shalat dibelakang imam hari ini shalatlah, sebelum besok dishalatkan didepan imam. Kalau masih bisa baca Al-Quran, bacalah, belajar Al-Qur’an, sebelum besok Qur’an dibacakan didepan tubuh kita yang sudah terbujur kaku tidak bisa bergerak. Kalau masih bisa berangkat ke Mesjid, berangkatlah. Sebelum besok tubuh kita digotong ke mesjid untuk yang terakhir kalinya.  Kalau masih bisa sedekah, sedekahlah. Karena berapa banyak orang yang sudah meninggal minta sama Allah untuk dihidupkan kembali untuk bersedekah sebanyak-banyaknya dan akan menjadi orang yang shaleh. Ibadah itu harus dipaksakan, karena kalau kita tidak memaksakan diri, maka dipastikan sampai meninggal tidak akan ibadah. Karena syaitan tidak mau kita beribadah. Ia tak akan berhenti untuk menggoda manusia agar malas dan menunda-nuda dalam beribadah.

Sesungguhnya syaitan merupakan musuh terbesar umat manusia. Syaitan masuk kedalam hati setiap orang, apakah dia seorang mukmin ataupun kafir. Syaitan terus melakukan upaya untuk membawa hasutan, keburukan, dan kejahatan kedalam dada manusia.

            Ada banyak cara yang dilakukan syaitan dalam mengoda, merayu dan menyesatkan anak adam, dan berikut beberapa diantaranya:

1. Tazyin atau kamuflase menghiasi perkara seolah baik.

Syaitan tidak mengarahkan seseorang kepada dosa dan kejahatan, melainkan menghiasinya secara bertahap, misalnya ketika seseorang mendengar azdan pada malam musim dingin dan berkata kepadanya, “Tetap santai di tempat tidur, kamu lelah dan capek”.

 

2. Talbis atau menipu.

Syaitan mencoba menipu pikiran manusia dengan meyakinkan dia bahwa larangan sebenarnya diperbolehkan. Sebagai contoh, seseorang ingin mendapatkan pinjaman berbasis bunga dari bank untuk membeli rumah atau apartemen. Maka syaitan mengatakan kepadanya bahwa ini pinjaman diperbolehkan, karena tidak berbuat jahat kepada orang lain.

 

3. Taswif syaitan turut berupaya menghasut orang lain agar menunda untuk bertaubat. Syaitan membuat manusia terus menunda untuk bertaubat, dengan mengatakan masa muda merupakan tahap yang terindah, dan taubat bisa dilakukan dilain waktu.

 

4. Tahwin meremehkan hal kecil seperti dosa kecil.

Syaitan juga mengajak manusia untuk meremehkan dosa-dosa kecil. Syaitan menyatakan bahwa orang lain jauh lebih banyak melakukan dosa besar.

 

5. Syaitan berupaya membuat manusia tidak berada dalam jalan yang lurus. Hal ini karena mereka harus lebih taat, sedangkan orang lain akan memusuhi dan mengejeknya.

 

6. At-Taiys, upaya lainnya yakni membuat manusia putus asa dalam bertaubat. Dia menyatakan bahwa dosa yang dimiliki seorang hamba besar, sehingga sulit untuk diampuni.

 

7. Syaitan turut dapat hadir pada manusia yang dalam keadaan marah. Dia datang melawan pikiran orang yang waras.

 

8. Dia menjadikan manusia tinggi angan-angan, mendorong manusia takut akan kemiskinan, kemudian dia menghasut manusia untuk dapat kaya dengan jalan yang haram.

 

9. Syaitan juga membuat indah keburukan manusia, dan tidak toleran terhadap yang lain. Dia terus membuat orang lebih fanatik, dan memotivasi manusia agar merendahkan orang lain.

            Syaitan akan menggoda umat manusia saat melaksanakan ketaatan dengan beragam cara, antara lain sebagai berikut:

Pertama, yaitu syaitan akan menghalangi seorang hamba untuk berbuat ketaatan. Jika Allah SWT melindunginya dari bujukan ini, syaitan menyuruhnya untuk menunda-nunda amal.

Kedua, jika Allah SWT menyelamatkannya dari hal itu (tipu daya yang pertama), maka syaitan akan mendorongnya untuk tergesa-gesa.

 

Ketiga, ketika Allah menyelamatkannya dengan dari rekayasa itu, syaitan pun memerintahkan untuk menyempurnakan amal dengan tujuan riya.

 

Keempat, apabila Allah menyelamatkannya dari rekayasa itu, maka syaitan memasukkan sikap ujub kedalam hatinya.

 

Kelima, ketika syaitan melihat hal itu padanya, ia pun menyuruh hamba untuk bersungguh-sungguh dalam kesendirian, seraya berkata, “Sesungguhnya Allah akan menampakkannya padamu.” Dengan perkataan ini, syaitan menghendaki terbentuknya sikap riya.

 

Lebih lanjut, Imam Ghazali menjelaskan, jika seorang hamba mencukupkan diri dengan ilmu Allah SWT maka ia akan selamat dari syaitan. Jika hamba tidak mematuhi syaitan dalam semua itu, dan syaitan tidak mampu lagi menggodanya, ia pun berkata, “Engkau tak memerlukan amal ini. Karena, jika engkau diciptakan sebagai orang yang bahagia maka meninggalkan amal tak akan membahayakanmu. Dan jika engkau ditakdirkan sebagai orang yang sengsara  maka amal ini tak akan berguna untukmu.”

Dengan demikian, jika Allah melindungi hamba-Nya dari rekayasa ini, ia akan berkata, “Aku adalah hamba, dan seorang hamba wajib mengikuti perintah Tuannya. Sedangkan Sang Tuan bisa berbuat apa saja dan memutuskan sekehendak-Nya,”  Maka, atas pertolongan Allah SWT ia selamat dari syaitan. Wallahu ‘alam bis-shawab.

 

Jadilah Pribadi yang Berakhlak Menawan

 

Salah satu misi diutusnya Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ke muka bumi adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebagaimana disebutkan dalam salah satu sabdanya, “Sesungguhnya aku diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak”.

Hendaklah kalian menjaga adab. Sebab, jika kalian raja, pasti kalian akan melebihi raja-raja yang lain. Jika kalian penengah, pasti kalian akan dapat mengatasi (yang lain). Dan jika kehidupan kalian miskin, pasti kalian akan dapat hidup (terhormat) dengan adab kalian. Semulia-mulia nasab adalah akhlak yang baik” –Ali bin Abi Thalib.

Rasulullah adalah suri tauladan terbaik, tidak ada yang mampu menandingi keindahan akhlak beliau. Tidak sedikit perilaku buruk yang harus Rasulullah terima saat berdakwah menyebarkan ajaran islam, namun beliau selalu membalas keburukan itu dengan kebaikan. Maka pantaslah bila Allah SWT memujinya dalam sebuah ayat, “Sungguh telah ada pada dirimu (Muhammad) akhlak yang agung.” (Q.S Al-Qalam: 4).

Akhlak terpuji inilah yang menjadi salah satu kunci kesuksesan Rasulullah SAW dalam melakukan dakwahnya. Buah keteladanan dari diri Rasulullah SAW ini sungguh luar biasa, lihatlah bagaimana keluhuran akhlak generasi sahabat yang mewarisi akhlak Rasulullah SAW. Akhlakmu akan membuat hati orang lain tertarik sekalipun dia tidak mengenalmu. Jadilah orang yang memiliki akhlak yang baik, maka orang lain akan senang denganmu. Engkau takkan mampu menyenangkan semua orang, karena itu cukup bagimu memperbaiki hubungan dengan Allah dan jangan terlalu peduli penilaian manusia. Cukuplah kita yang selalu berusaha berbuat baik kepada semua orang. Jangan pernah melewatkan sehari pun untuk selalu berbuat baik, meskipun itu pahit dan sulit bagimu. Sehingga suatu saat orang lain akan mengingatmu dan menyebutmu hanya dengan kebaikan saja. Kala kamu meninggalkan dunia ini, kamu akan dikenang dengan perbuatan dan akhlakmu yang menawan.

Seburuk apapun orang bersikap terhadapmu balaslah selalu dengan senyuman dan dengan sikap yang baik, meskipun hanya dengan menjaga perasaannya. Orang pintar bukan IP-nya 4, orang pintar bukan yang 200 IQ-nya, orang pintar adalah orang yang pintar-pintar merasakan perasaan sahabatnya. Kalau kawan tak punya mobil jangan cerita mobil, kalau kawan masih ngontrak jangan cerita kita punya rumah baru, kawan belum beristri jangan cerita istri, kawan belum bersuami janganlah cerita kemesraan kita dengan suami. Kawan belum punya anak janganlah bercerita tentang anak. Jaga hati perasaan orang lain. Inilah yang dinamakan orang yang memiliki akhlak yang menawan. Nampaknya memang simple sederhana, namun penting. Hal ini hanya bisa dirasakan oleh orang yang sudah lama berkawan lama dan bersahabat, sangat halus perasaan lidahnya.

Adab dan akhlak adalah ibarat inti dan ketenaran adalah seperti bayang-bayang. Tetapi sayangnya, kebiasaan orang lebih melihat bayang-bayang daripada intinya. Ketika hati kotor, maka ucapan pun akan menjadi kotor, karena ucapan adalah gambaran hati si pemiliknya. Sikap buruk merusak perbuatan baik, seperti cuka merusak madu. Ya Allah baguskanlah akhlakku, akhlak keluargaku dan akhlak keturunanku sebagaimana Engkau menciptakan kami. Akhlak kita kepada Allah ialah kita harus mengaku Allah itu sebagai Tuhan dan kepada-Nya sajalah kita sembah dan kita ridha pula apa yang Allah takdirkan kepada kita, serta kita memiliki rasa taat kepada Allah yaitu rasa ber-Tuhan dan rasa kehambaan dimana saja berada. Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan Allah kecuali akhlak yang baik. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling aku cintai diantara kalian dan paling dekat kedudukannya denganku pada Hari Kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian."

(Hadits Riwayat at-Tirmidzi, no.2018)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Realita Tak Seindah Ekspektasi

 

Di Indonesia, rumah masih ngontrak dan masih nyicil dan kerjasama dengan bank, motornya ada 2 sampai 3, mobil 2, perabot rumah tanggal lengkap sempurna, mesin cuci, kulkas, dispenser yang harganya belasan jutaan, TV disetiap kamar, AC disetiap ruangan dan lain sebagainya. Alasannya jelas, ingin dianggap berada. Padahal orang berada betulan, biasanya menggunakan uangnya untuk investasi. Berinvestasi untuk kehidupan dunia dan terutama akhirat yang lebih kekal. Untuk investasi dunia dengan cara menge-rem sementara keinginan membeli barang-barang elektronik, agar duitnya bisa dipakai untuk beli rumah atau tanah yang kenaikan harga per tahunnya semakin tinggi. Sementara barang elektronik hanya akan jadi rongsokan. Untuk investasi akhirat memperbanyak sedekah jariyah berupa wakaf tanah, wakaf Al-Quran dan segala kebutuhan orang untuk melakukan ibadah, membangun tempat-tempat ibadah (Mushalla, mesjid, tempat-tempat pengajian) atau tempat-tempat umum yang sering digunakan oleh orang banyak (sumur, rumah untuk fakir miskin dan anak yatim, dsb), menanam pepohonan yang buahnya bisa dinikmati oleh semua orang, sehingga ketika suatu saat ia telah tiada pahala jariyahnya tetap terus mengalir. 

Di Jepang, saat ini sedang ngetrend gaya hidup minimalis. Orang-orang berlomba mengosongkan rumahnya dari segala perabotan. Hanya punya sedikit baju, kasur seadanya, laptop untuk kerja, sudah. Itu saja. Tidak sumpek, malah lapang, mood pun senang. Di Jepang, punya mobil adalah kampungan. Hanya golongan petani dan pedagang yang tinggal di pedesaan yang punya mobil, itupun karena berfungsi untuk mengangkut logistik pertanian dan perdagangan mereka. Sedangkan orang kota lebih suka jalan kaki dan naik sepeda. Kalaupun ada mobil biasanya dibiarkan sampai berdebu di garasi. Sedangkan di Indonesia, mobil dan rumah mewah justru adalah simbol kekayaan. Cicilan rumah belum lunas, keburu kredit mobil. Padahal mobilitas juga belum tinggi, belum jadi orang sibuk, Cuma gara-gara tetangga punya mobil terus ikutan daripada kelihatan miskin. Seneng banget nyenengin pihak Bank. Semakin banyak utang semakin banyak bunga yang dibayar, tetapi tidak sadar diperas bankir. Lihat saja sudah banyak korban ko.. ketika tidak mampu mencicil selama 3 bulan semua akhirnya raib, kerja keras kita tidak akan dihargai oleh bank. Maka merenunglah! Bank tidak peduli kita jadi gelandangan. Pikir-pikir lagi ketika ingin banyak gaya... hidup sederhana dan apa adanya jauh lebih nikmat dan indah. Bukannya melarang.... punya perabotan banyak itu boleh selama rumah kita sendiri. Punya mobil juga boleh, selama pondasi ekonomi sudah kuat. Apa yang terlihat oleh mata hanya lah cover luar. Untuk apa luarnya bagus dan mapan, tapi yang didalam justru keropos?

Bahan renungan.... bener juga lebih baik hidup apa adanya tidak diadak-adakan, apa lagi sampai bekerja sama dengan bank. Nauzubillah. Kalau seperti kulkas, AC, mesin cuci itu semua kebutuhan tidak masalah asalkan jangan dari hutang bank, sebab berhutang bank akan menyusahkanmu juga, belum lagi dicabut barokahnya oleh Allah. Karena dari hutang bank tersebut banyak mengandung ribanya.

Ayat tentang riba, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” [QS. Al-Baqarah: 276]

 “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. [QS. Al-Baqarah: 275]

Lihatlah dalam ayat diatas, Allah membedakan antara riba dan jual beli. Sedangkan mereka menyatakan jual beli dan riba itu sama, karena sama-sama menarik keuntungan didalamnya. Padahal keduanya berbeda. Jual beli jelas dihalalkan karena keuntungan dan manfaat didalamnya, baik yang bersifat umum maupun khusus. Sedangkan riba diharamkan karena didalamnya ada kedzaliman dan memakan harta orang lain dengan cara yang bathil. Ini bukan seperti keuntungan yang ada didalam jual beli yang sifatnya mutualisme (saling menguntungkan antara penjual dan pembeli). Kita kerja keras siang malam, peras keringat banting tulang, kadang kepala jadi kaki, kaki jadi kepala hanya untuk mencicil barang dari riba.. Nauzubillahi minzalik. Ngeri banget kan nge-riba..! Biarlah orang memandang kita hina namun kita hidup seadanya dan semampunya serta mengharap ridha Allah SWT. In sya Allah semua akan menjadi berkah. Toh, semua yang kita miliki di dunia ini adalah milik Allah SWT.

Diatas segala yang kita usahakan, ada takdir Allah yang menjadi ketentuan-Nya. Bahwa dalam hidup, tak semua yang kita inginkan akan terwujud, sekalipun kita merasa sudah maksimal berusaha dan berdoa. Maka tetaplah berbaik sangka pada apa yang menjadi ketetapan-Nya. Karena bisa jadi, Allah telah mempersiapkan sesuatu yang lebih baik dari apa yang sudah kita usahakan. Namun, Allah mempunyai cara lain untuk memberikannya kepada kita. Entah itu ditambah dengan ujian waktu, sakit, kegagalan atau lainnya. Maka teruslah berusaha dan tetap yakin pada-Nya. Ibnu Jauzi rahimallah berkata: “Rencana Allah padamu lebih baik dari rencanamu. Terkadang Allah menghalangi rencanamu untuk menguji kesabaranmu, maka perlihatkanlah kepada-Nya kesabaran yang indah. Tak lama kamu akan melihat sesuatu yang menggembirakanmu”.

Kita sebagai hamba hanya bisa berencana, namun Allah lah yang menentukan hasilnya, maka serahkan semua hasil akhirnya kepada-Nya, walaupun itu kadang pahit tak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tapi yakinlah bahwa itu yang terbaik untukmu, sebab bisa jadi esok akan ada bahagia dikemudian hari atau Allah akan gantikan dengan sesuatu yang lebih di akhirat nanti. Tidak selalu apa yang kita harapkan akan menjadi kenyataan, karena yang tahu yang terbaik bagi kita hanyalah sang pencipta kita. Tidak semua ekspektasi akan selalu menjadi indah.

 

 

Sugesti adalah Salah Satu Obat Untuk Segala Penyakit

 

Kami sedang antri periksa kesehatan. Dokter yang kami kunjungi ini termasuk dokter sepuh, berusia sekitar tujuh puluhan, spesialis penyakit.

“Silahkan duduk,” sambut dr. Paulus. Aku duduk didepan meja kerjanya, mengamati pria sepuh berkacamata ini yang sedang sibuk menulis identitasku di kartu pasien.

“Apa yang dirasakan, Mas?”

Aku pun bercerita tentang apa yang kualami sejak 2013 hingga saat ini. Mulai dari awal merasakan sakit maag, peristiwa-peristiwa kram perut, ambruk berkali-kali, gejala dan vonis tipes, pengalaman opname dan endoskopi, derita GERD, hingga tentang radang duodenum dan praktek tat pola makan Food Combining yang kulakoni.

“Kalau kram perutnya sudah enggak pernah lagi, Pak,” ungkapku, “Tapi sensasi panas di dada ini masih kerasa, panik juga cemas, mules, mual. Kalau telat makan, maag saya kambuh. Apalagi setelah beberapa bulan tata pola makan saya amburadul lagi.”

“Tapi buat puasa kuat ya?”

“Kuat, Pak.”

“Orang kalau kuat puasa, harusnya nggak bisa kena maag!”

Aku terbengong, menunggu penjelasan.

“Asam lambung itu,” terang Pak Paulus, “Diaktifkan oleh instruksi otak kita. Kalau otak kita bisa mengendalikan persepsi, maka asam lambung itu akan nurut sendiri. Dan itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang puasa.”

“Maksudnya, Pak?”

“Orang puasa ‘kan malamnya wajib niat to?”

“Njih, Pak.”

“Nah, niat itulah yang kemudian menjadi kontrol otak atas asam lambung. Ketika situ sudah bertekad kuat besok mau puasa, besok nggak makan sejak subuh sampai maghrib, itu membuat otak menginstruksikan kepada fisik biar kuat, asam lambung pun terkendali. Ya kalau sensasi lapar memang ada, namanya juga puasa. Tapi asam lambung tidak akan naik, apalagi sampai parah. Itu syaratnya kalau situ memang malamnya sudah niat mantap. Kalau cuma di mulut bilang mau puasa tapi hatinya nggak mantap, ya tetap nggak kuat. Makanya niat itu jadi kewajiban, ‘kan?”

“Iya, ya, Pak,” aku manggut-manggut nyengir.

“Manusia itu, Mas, secara ilmiah memang punya tenaga cadangan hingga enam puluh hari. Maksudnya, kalau orang sehat itu bisa tetap bertahan hidup tanpa makan dalam keadaan sadar selama dua bulan. Misalnya puasa dan buka-sahurnya cuma minum sedikit. Itu kuat. Asalkan tekadnya juga kuat.”

Aku melongo lagi.

“Makanya, dahulu raja-raja Jawa itu sebelum jadi raja, mereka tirakat dulu. Misalnya puasa empat puluh hari. Bukanya cuma minum air kali. Itu jaman dulu ya, waktu kalinya masih bersih. Hahaha,” ia tertawa ringan, menambah rona wajahnya yang memang kelihatan masih segar meski keriput penanda usia.

Kemudian ia mengambil sejilid buku di rak sebelah kanan meja kerjanya. Ya, ruang praktek dokter dengan rak buku. Keren sekali. Aku lupa judul dan penulisnya. Ia langsung membuka satu halaman dan menunjukiku beberapa baris kalimat yang sudah distabilo hijau.

“Coba baca, Mas: ‘mengatakan adalah mengundang, memikirkan adalah mengundang, meyakini adalah mengundang’. Jadi kalau situ memikirkan; ‘ah, kalau telat makan nanti asam lambung saya naik’, apalagi berulang-ulang mengatakan dan meyakininya, ya situ berarti mengundang penyakit itu. Maka benar kata orang-orang itu bahwa perkataan bisa jadi doa. Nabi Musa itu, kalau kerasa sakit, langsung mensugesti diri; ah sembuh. Ya sembuh. Orang-orang debus itu nggak merasa sakit saat diiris-iris kan karena sudah bisa mengendalikan pikirannya. Einstein yang nemuin bom atom itu konon cuma lima persen pendayagunaan otaknya. Jadi potensi otak itu luar biasa,” papar Pak Paulus.

“Jadi kalau jadwal makan sembarangan berarti sebenarnya nggak apa-apa ya, Pak?”

“Nah, itu lain lagi. Makan harus tetap teratur, ajeg, konsisten. Itu agar menjaga aktivitas asam lambung juga. Misalnya situ makan tiga kali sehari, maka jarak antara sarapan dan makan siang buatlah sama dengan jarak antara makan siang dan makan malam. Misalnya, sarapan jam enam pagi, makan siang jam dua belas siang, makan malam jam enam petang. Kalau siang, misalnya jam sebelas situ rasanya nggak sempat makan siang jam dua belas, ya niatkan saja puasa sampai sore. Jangan mengundur makan siang ke jam dua misalnya, ganti aja dengan minum air putih yang banyak. Dengan pola yang teratur, maka organ didalam tubuh pun kerjanya teratur. Nah, pola teratur itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang yang puasa dengan waktu buka dan sahurnya.”

“Ooo, gitu ya Pak,” sahutku baru menyadari.

“Tapi ya itu tadi. Yang lebih penting adalah pikiran situ, yakin nggak apa-apa, yakin sembuh. Allah sudah menciptakan tubu kita untuk menyembuhkan diri sendiri, ada mekanismenya, ada enzim yang bekerja didalam tubuh untuk penyembuhan diri. Dan itu bisa diaktifkan secara optimal kalau pikiran kita optimis. Kalau situ cemas, takut, kuatir, justru imunitas situ turun dan rentan sakit juga.”

Pak Paulus mengambil beberapa jilid buku lagi, tentang ‘enzim kebahagiaan’ endorphin, tentang enzim peremajaan, dan beberapa tema psiko-medis lain tulisan dokter-dokter Jepang dan Mesir.

“Situ juga berkali-kali divonis tipes ya?”

“Iya, Pak.”

“Itu salah kaprah.”

“Maksudnya?”

“Sekali orang kena bakteri thypoid penyebab tipes, maka antibodi terhadap bakteri itu bisa bertahan dua tahun. Sehingga selama dua tahun itu mestinya orang tersebut nggak kena tipes lagi. Bagi orang yang fisiknya kuat, bisa sampai lima tahun. Walaupun memang dalam tes widal hasilnya positif, tapi itu bukan tipes. Jadi selama ini banyak yang salah kaprah, setahun sampai tipes dua kali, apalagi sampai opname. Itu biar rumah sakitnya penuh saja. Kemungkinan hanya demam biasa.”

“Haah?”

“Iya Mas. Kalaupun tipes, nggak perlu dirawat di rumah sakit sebenarnya. Asalkan dia masih bisa minum, cukup istirahat di rumah dan minum obat tipes. Sembuh sudah. Dulu, pernah di RS Sardjito, saya anjurkan agar belasan pasien tipes yang nggak mampu, nggak punya asuransi, rawat jalan saja. Yang penting tetep konsumsi obat dari saya, minum yang banyak, dan tiap hari harus cek ke rumah sakit, biayanya gratis. Mereka nurut. Itu dalam waktu maksimal empat hari sudah pada sembuh. Sedangkan pasien yang dirawat inap, minimal baru bisa pulang setelah satu minggu, itupun masih lemas.”

“Tapi ‘kan pasien harus bedrest, Pak?”

“Ya ‘kan bisa di rumah.”

“Tapi kalau nggak pakai infus ‘kan lemes terus Pak?”

“Nah situ nggak yakin sih. Saya yakinkan pasien bahwa mereka bisa sembuh. Asalkan mau nurut dan berusaha seperti yang saya sarankan itu. Lagi-lagi saya bilang, kekuatan keyakinan itu luar biasa lho, Mas.”

Dahiku berkernyit. Menunggu lanjutan cerita.

“Dulu,” lanjut Pak Paulus, “Ada seorang wanita kena kanker payudara. Sebelah kanannya diangkat, dioperasi di Sardjito.

Nggak lama, ternyata payudara kirinya kena juga. Karena nggak segera lapor dan dapat penanganan, kankernya merembet ke paru-paru dan jantung. Medis di Sardjito angkat tangan.

Dia divonis punya harapan hidup maksimal hanya empat bulan.”

“Lalu, Pak?” tanyaku antusias.

“Lalu dia kesini ketemu saya. Bukan minta obat atau apa. Dia cuma nanya; ‘Pak Paulus, saya sudah divonis maksimal empat bulan. Kira-kira bisa nggak kalau diundur jadi enam bulan?’

Saya heran saat itu, saya tanya kenapa. Dia bilang bahwa enam bulan lagi anak bungsunya mau nikah, jadi pengen ‘menangi’ momen itu.”

“Waah.. Lalu, Pak?”

“Ya saya jelaskan apa adanya. Bahwa vonis medis itu nggak seratus persen, walaupun prosentasenya sampai sembilan puluh sembilan persen, tetap masih ada satu persen berupa kepasrahan kepada Tuhan yang bisa mengalahkan vonis medis sekalipun. Maka saya bilang, sudah Bu, situ nggak usah mikir bakal mati empat bulan lagi. Justru situ harus siap mental, bahwa hari ini atau besok situ siap mati. Kapanpun mati, siap!

Begitu, situ pasrah kepada Tuhan, siap menghadap Tuhan kapanpun. Tapi harus tetap berusaha bertahan hidup.”

Aku tambah melongo. Tak menyangka ada nasehat macam itu. Kukira ia akan memotivasi si ibu agar semangat untuk sembuh, malah disuruh siap mati kapanpun. Oiya, mules mual dan berbagai sensasi ketidaknyamanan sudah tak kurasakan lagi.

“Dia mau nurut. Untuk menyiapkan mental siap mati kapanpun itu dia butuh waktu satu bulan. Dia bilang sudah mantap, pasrah kepada Tuhan bahwa dia siap. Dia nggak lagi mengkhawatirkan penyakit itu, sudah sangat enjoy. Nah, saat itu saya cuma kasih satu macam obat. Itupun hanya obat anti mual biar dia tetap bisa makan dan punya energi untuk melawan kankernya.

Setelah hampir empat bulan, dia check-up lagi ke Sardjito dan disana dokter yang meriksa geleng-geleng. Kankernya sudah berangsur-angsur hilang!

“Orangnya masih hidup, Pak?”

“Masih. Dan itu kejadian empat belas tahun lalu.”

“Wah, wah, wah..”

“Kejadian itu juga yang menjadikan saya yakin ketika operasi jantung dulu.”

“Lhoh, njenengan pernah Pak?”

“Iya.

“Dulu saya operasi bedah jantung di Jakarta. Pembuluhnya sudah rusak. Saya ditawari pasang ring. Saya nggak mau. Akhirnya diambillah pembuluh dari kaki untuk dipasang di jantung. Saat itu saya yakin betul sembuh cepat. Maka dalam waktu empat hari pasca operasi, saya sudah balik ke Jogja, bahkan dari bandara kesini saya nyetir sendiri. Padahal umumnya minimal dua minggu baru bisa pulang. Orang yang masuk operasi yang sama bareng saya baru bisa pulang setelah dua bulan.”

Pak Paulus mengisahkan pengalamannya ini dengan mata berbinar. Semangatnya meluap-luap hingga menular ke pasiennya ini. Jujur saja, penjelasan yang ia paparkan meningkatkan harapan sembuhku dengan begitu drastis. Persis ketika dua tahun lalu pada saat ngobrol dengan Bu Anung tentang pola makan dan kesehatan. Semangat menjadi kembali segar!

“Tapi ya nggak cuma pasrah terus nggak mau usaha. Saya juga punya kenalan dokter,” lanjutnya,

“Dulu tugas di Bethesda, aslinya Jakarta, lalu pindah mukim di Tennessee, Amerika. Di sana dia kena kanker stadium empat. Setelah divonis mati dua bulan lagi, dia akhirnya pasrah dan pasang mental siap mati kapanpun. Hingga suatu hari dia jalan-jalan ke perpustakaan, dia baca-baca buku tentang Afrika. Lalu muncul rasa penasaran, kira-kira gimana kasus kanker di Afrika. Dia cari-cari referensi tentang itu, nggak ketemu. Akhirnya dia hubungi kawannya, seorang dokter di Afrika Tengah. Kawannya itu nggak bisa jawab. Lalu dihubungkan langsung ke kementerian kesehatan sana. Dari kementerian, dia dapat jawaban mengherankan, bahwa disana nggak ada kasus kanker. Nah dia pun kaget, tambah penasaran.”

Pak Paulus jeda sejenak. Aku masih menatapnya penuh penasaran juga, “Lanjut, Pak,” benakku.

“Beberapa hari kemudian dia berangkat ke Afrika Tengah. Di sana dia meneliti kebiasaan hidup orang-orang pribumi. Apa yang dia temukan?

Orang-orang disana makannya sangat sehat. Yaitu sayur-sayuran mentah, dilalap, nggak dimasak kayak kita. Sepiring porsi makan itu tiga perempatnya sayuran, sisanya yang seperempat untuk menu karbohidrat. Selain itu, sayur yang dimakan ditanam dengan media yang organik. Pupuknya organik pake kotoran hewan dan sisa-sisa tumbuhan.  Jadi ya betul-betul sehat. Nggak kayak kita, sudah pupuknya pakai yang berbahaya, eh pakai dimasak pula. Serba salah kita. Bahkan beras merah dan hitam yang sehat-sehat itu, kita nggak mau makan. Malah kita jadikan pakan burung, ya jadinya burung itu yang sehat, kitanya sakit-sakitan.”

Keterangan ini mengingatkanku pada obrolan dengan Bu Anung tentang sayur mayur, menu makanan serasi, hingga beras sehat. Pas sekali.

“Nah dia yang awalnya hanya ingin tahu, akhirnya ikut-ikutan. Dia tinggal di sana selama tiga mingguan dan menalani pola makan seperti orang-orang Afrika itu.”

“Hasilnya, Pak?”

“Setelah tiga minggu, dia kembali ke Tennessee.

Dia mulai menanam sayur mayur di lahan sempit dengan cara alami. Lalu beberapa bulan kemudian dia check-up medis lagi untuk periksa kankernya,”

“Sembuh, Pak?”

“Ya! Pemeriksaan menunjukkan kankernya hilang.

Kondisi fisiknya berangsur-angsur membaik. Ini bukti bahwa keyakinan yang kuat, kepasrahan kepada Tuhan, itu energi yang luar biasa.

Apalagi ditambah dengan usaha yang logis dan sesuai dengan fitrah tubuh. Makanya situ nggak usah cemas, nggak usah takut..”

Takjub, tentu saja.

Pada momen ini Pak Paulus menghujaniku dengan pengalaman-pengalamannya di dunia kedokteran, tentang kisah-kisah para pasien yang punya optimisme dan pasien yang pesimis. Aku jadi teringat kisah serupa yang menimpa alumni Madrasah Huffadh Al-Munawwir, pesantren tempatku belajar saat ini.

Singkatnya, santri ini mengidap tumor ganas yang bisa berpindah-pindah benjolannya. Ia divonis dokter hanya mampu bertahan hidup dua bulan. Terkejut atas vonis ini, ia misuh-misuh di depan dokter saat itu. Namun pada akhirnya ia mampu menerima kenyataan itu. Ia pun bertekad menyongsong maut dengan percaya diri dan ibadah. Ia sowan ke Romo Kiai, menyampaikan maksudnya itu. Kemudian oleh Romo Kiai, santri ini diijazahi (diberi rekomendasi amalan)

Riyadhoh Qur’an, yakni amalan membaca Al-Quran tanpa henti selama empat puluh hari penuh, kecuali untuk memenuhi hajat dan kewajiban primer. Riyadhoh pun dimulai. Ia lalui hari-hari dengan membaca Al-Quran tanpa henti. Persis di pojokan aula Madrasah Huffadh yang sekarang. Karena merasa begitu dingin, ia jadikan karpet sebagai selimut.

Hari ketiga puluh, ia sering muntah-muntah, keringatnya pun sudah begitu bau. Bacin, mirip bangkai tikus, kenang narasumber yang menceritakan kisah ini padaku. Hari ke tiga puluh lima, tubuhnya sudah nampak lebih segar, dan ajaibnya, benjolan tumornya sudah hilang. Selepas rampung riyadhoh empat puluh hari itu, dia kembali periksa ke rumah sakit di mana ia divonis mati. Pihak rumah sakit pun heran. Penyakit pemuda itu sudah hilang, bersih, dan menunjukkan kondisi vital yang sangat sehat! Aku pribadi sangat percaya bahwa gelombang yang diciptakan oleh ritual ibadah bisa mewujudkan energi positif bagi fisik. Khususnya energi penyembuhan bagi mereka yang sakit. Memang tidak mudah untuk sampai ke frekuensi itu, namun harus sering dilatih. Hal ini diiyakan oleh Pak Paulus.

“Untuk melatih pikiran biar bisa tenang itu cukup dengan pernapasan. Situ tarik napas lewat hidung dalam-dalam selama lima detik, kemudian tahan selama tiga detik. Lalu hembuskan lewat mulut sampai tuntas. Lakukan tujuh kali setiap sebelum Shubuh dan sebelum Maghrib. Itu sangat efektif. Kalau orang pencak, ditahannya bisa sampai tujuh detik. Tapi kalau untuk kesehatan ya cukup tiga detik saja.”

Nah, anjuran yang ini sudah kupraktekkan sejak lama. Meskipun dengan tata laksana yang sedikit berbeda. Terutama untuk mengatasi insomnia. Memang ampuh. Yakni metode empat-tujuh-delapan. Ketika merasa susah tidur alias insomnia, itu pengaruh pikiran yang masih terganggu berbagai hal. Maka pikiran perlu ditenangkan, yakni dengan pernapasan. Tak perlu obat, bius, atau sejenisnya, murah meriah.

Pertama, tarik napas lewat hidung sampai detik keempat, lalu tahan sampai detik ketujuh, lalu hembuskan lewat mulut pada detik kedelapan. Ulangi sebanyak empat sampai lima kali. Memang iya mata kita tidak langsung terpejam ngantuk, tapi pikiran menjadi rileks dan beberapa menit kemudian tanpa terasa kita sudah terlelap. Awalnya aku juga agak ragu, tapi begitu kucoba, ternyata memang ampuh. Bahkan bagi yang mengalami insomnia sebab rindu akut sekalipun.

“Gelombang yang dikeluarkan oleh otak itu punya energi sendiri, dan itu bergantung dari seberapa yakin tekad kita dan seberapa kuat konsentrasi kita,” terangnya,

“Jadi kalau situ sholat dua menit saja dengan khusyuk, itu sinyalnya lebih bagus ketimbang situ sholat sejam tapi pikiran situ kemana-mana, hehehe.”

Duh, terang saja aku tersindir di kalimat ini.

“Termasuk dalam hal ini adalah keampuhan sholat malam. Sholat tahajud. Itu ketika kamu baru bangun di akhir malam, gelombang otak itu pada frekuensi Alpha. Jauh lebih kuat daripada gelombang Beta yang teradi pada waktu Isya atau Shubuh. Jadi ya logis saja kalau doa di saat tahajud itu begitu cepat ‘naik’ dan terkabul. Apa yang diminta, itulah yang diundang. Ketika tekad situ begitu kuat, ditambah lagi gelombang otak yang lagi kuat-kuatnya, maka sangat besar potensi terwujud doa-doa situ.”

Tak kusangka Pak Paulus bakal menyinggung perihal sholat segala. Aku pun ternganga. Ia menunjukkan sampul buku tentang ‘enzim panjang umur’.

“Tubuh kita ini, Mas, diberi kemampuan oleh Allah untuk meregenerasi sel-sel yang rusak dengan bantuan enzim tertentu, populer disebut dengan enzim panjang umur. Secara berkala sel-sel baru terbentuk, dan yang lama dibuang. Ketika pikiran kita positif untuk sembuh, maka yang dibuang pun sel-sel yang terkena penyakit. Menurut penelitian, enzim ini bisa bekerja dengan baik bagi mereka yang sering merasakan lapar dalam tiga sampai empat hari sekali.”

Pak Paulus menatapku, seakan mengharapkan agar aku menyimpulkan sendiri.

“Puasa?”

“Ya!”

“Senin-Kamis?”

“Tepat sekali! Ketika puasa itu regenerasi sel berlangsung dengan optimal.

Makanya orang puasa sebulan itu juga harusnya bisa jadi detoksifikasi yang ampuh terhadap berbagai penyakit.”

Lagi-lagi, aku manggut-manggut. Tak asing dengan teori ini.

“Pokoknya situ harus merangsang tubuh agar bisa menyembuhkan diri sendiri. Jangan ketergantungan dengan obat. Suplemen yang nggak perlu-perlu amat,nggak usahlah. Minum yang banyak, sehari dua liter, bisa lebih kalau situ banyak berkeringat, ya tergantung kebutuhan. Tertawalah yang lepas, bergembira, nonton film lucu tiap hari juga bisa merangsang produksi endorphin, hormon kebahagiaan. Itu akan sangat mempercepat kesembuhan. Penyakit apapun itu! Situ punya radang usus kalau cemas dan khawatir terus ya susah sembuhnya. Termasuk asam lambung yang sering kerasa panas di dada itu.”

Terus kusimak baik-baik anjurannya sambil mengelus perut yang tak lagi terasa begah. Aneh.

“Tentu saja seperti yang saya sarankan, situ harus teratur makan, biar asam lambung bisa teratur juga. Bangun tidur minum air hangat dua gelas sebelum diasupi yang lain. Ini saya kasih vitamin saja buat situ, sehari minum satu saja. Tapi ingat, yang paling utama adalah kemantapan hati, yakin, bahwa situ nggak apa-apa. Sembuh!”

Begitulah. Perkiraanku yang tadinya bakal disangoni berbagai macam jenis obat pun keliru.

Hanya dua puluh rangkai kaplet vitamin biasa, Obivit, suplemen makanan yang tak ada ? kaitannya dengan asam lambung apalagi GERD. Hampir satu jam kami ngobrol di ruang praktek itu, tentu saja ini pengalaman yang tak biasa. Seperti konsultasi dokter pribadi saja rasanya. Padahal saat keluar, kulihat masih ada dua pasien lagi yang kelihatannya sudah begitu jengah menunggu.

“Yang penting pikiran situ dikendalikan, tenang dan berbahagia saja ya,” ucap Pak Paulus sambil menyalamiku ketika hendak pamit. Dan jujur saja, aku pulang dalam keadaan bugar, sama sekali tak merasa mual, mules, dan saudara-saudaranya.

Terima kasih Pak Paulus.

 

Kadipiro Yogyakarta, 2016

 

Rasulullah S.A.W bersabda: "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Yang namanya iman dan semangat manusia itu kadang bertambah dan kadang berkurang. Sering kita lagi semangat banget buat ibadah, tapi gak jarang juga datang rasa malas.

Wajar gak kita suka malas ?

Wajar, asal jangan kelamaan. Dan kalo berasa hati ini lagi kurang semangat, baiknya kita namakan diri kita lagi "panasin mesin".

Jangan bilang lagi malas, lagi down, lagi turun semangat ...

Wah negatif banget kalimatnya. Ingat kalimat negatif akan merangsang emosi jadi negatif juga. Kalimat yang kita ucapkan atau yang sekedar ada dalam pikiran kita, menentukan apa tindakan kita. Makanya ganti dengan kalimat yang maknanya sama, tapi sugestinya positif. Kalau kita lagi panasin mesin mobil, kan biasanya karena mobilnya mau kita pakai jalan. Jadi konotasinya mobil emang lagi berhenti tapi sudah siap melaju. Asyik kan ? 😊

In Sya Allah selanjutnya ketika kita sedang malas lagi, kita ganti istilahnya dengan "panasin mesin", itu pertanda sudah siap dan mau melaju lagi semangatnya. Karena sugesti itu dapat meningkatkan semangat untuk diri sendiri maupun orang lain, bahkan sugesti dari seseorang menjadi salah satu obat untuk segala penyakit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tersenyumlah..!!

 

Ketetapan Allah adalah yang terbaik, apapun itu bersyukurlah. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untukmu. Dan Allah memberikan apa yang kamu butuhkan bukan apa yang kamu inginkan. Ada saat-saat kita merasa sedih, menargetkan lulus kuliah ditahun kemarin tapi tak tercapai, ingin sekali menikah tapi belum dipertemukan dengan jodoh, ingin sekali mendapat pekerjaan lebih baik tapi apa daya lamaran pekerjaan ditolak lagi, mendambakan lahirnya buah hati sudah lama menanti tapi tak kunjung hadir, mendapat musibah lain serta mungkin masih ada berbagai macam ujian yang harus kita lalui. Sedih? Pasti seketika terasa sedih, tapi jangan berlarut-larut ya?

Tersenyumlah! Ingatlah ini semua terjadi atas kehendak Allah SWT, dan jangan lupa bahwa pasti ada hikmah disetiap ketetapan Allah SWT.

(Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.) (QS.Al-Baqarah : 216)

Ayat ini merupakan kaidah yang agung, kaidah yang memiliki hubungan erat dengan salah satu prinsip keimanan, yaitu iman kepada qadha dan qadar. Musibah-musibah yang menimpa setiap manusia semuanya telah dicatat oleh Allah lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Meletakkan ayat diatas sebagai pedoman hidup akan membuat hati menjadi tenang, nyaman dan jauh dari keresahan. Jika seluruh rencana kita tidak terjadi seperti yang diharapkan, tersenyumlah dan ingatlah manusia mendesain dengan cita-cita dan Allah mendesainnya dengan cinta.

Sembunyikan emosimu dengan diam, dan kunci diammu dengan sabar dan perlihatkan sabarmu dengan senyuman. Biarkan dunia bertanya-tanya bagaimana mungkin kamu bisa diam dan sabar dengan senyuman. Tetaplah tersenyum meski amarah membuncah, karena seringkali amarah justru menghancurkan kita, maka biarkan senyuman yang datang untuk menguatkan. Senyuman paling indah adalah senyuman seseorang dalam berjuang melawan airmata. Satu senyuman yang tulus lebih bisa meninggalkan kesan yang dalam dari pada deretan kata yang sama sekali tidak berguna, karena tidak ada sesuatu yang indah dan menyenangkan sealin menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.

Semasa hidupnya, Rasulullah SAW senantiasa suka tersenyum kepada semua orang yang ditemuinya. Melalui senyuman, ia dapat membuat orang lain bahagia. Rasulullah juga selalu tersenyum ketika para sahabatnya sedang bergurau bersama. Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW ini senantiasa dicontohkan kepada para sahabat semasa hidupnya. Manisnya senyuman seseorang hanya bisa diketahui oleh orang-orang yang mencintai dengan hati. Tetaplah tersenyum meskipun kamu bukanlah pemeran utama dalam cerita yang berjudul bahagia. Maka tersenyumlah..!!

 

 

 

Tidak Semua Orang Punya Gaji, Tetapi Setiap Orang Punya Rezeki

 

Gaji ada slipnya, rezeki tidak ada. Gaji dari Bos, rezeki dari Allah, gaji dijemput dengan kerja, rezeki dijemput dengan takwa. Gaji bisa diduga, rezeki sering datang tak terduga, gaji hanya berupa uang, rezeki bisa berupa banyak hal, gaji mungkin sudah besar, tapi terasa kurang, rezeki itu selalu mencukupi meski tak seberapa. Gaji harus dikejar, dicari dan diusahakan dengan bekerja, namun rezeki bisa datang bagi orang yang percaya, tidak semua orang memiliki gaji, tetapi setiap orang memiliki rezeki, gaji bisa saja tertukar, tetapi rezeki tidak akan pernah tertukar. Memang rezeki sudah ada yang mengatur, yaitu Allah SWT. Ada rezeki untuk orang malas, ada rezeki untuk orang rajin. Ada rezeki untuk orang yang hanya menunggu, ada rezeki untuk orang yang menjemput. Ada rezeki untuk orang yang mengeluh dan ada rezeki untuk orang yang bersyukur. Dan sesungguhnya, rezeki itu hanya untuk orang yang jujur. Untuk pencuri dan koruptor, banyaknya uang curian mereka bukanlah rezeki, tapi besarnya ukuran hukuman yang pasti dikenakan atas mereka. Aturan Allah SWT sangat tepat, tidak mungkin meleset. Rezeki sudah ada yang mengatur, kita tinggal patuh dalam kejujuran dan kerja keras.

            Rezeki itu mengikuti wadahnya. Sampai sekarang, begitu banyak orang yang ingin agar rezekinya berlimpah. Sampai-sampai, ada yang merantau ke negeri orang hanya untuk mengais rezeki disana. Namun faktanya, tak sedikit pula yang pulang dengan tangan hampa. Alias, tak berhasil. Ada juga yang sudah membangun usaha berkali-kali dan berganti-ganti, tapi belum juga menuai hasil. Lantas, keterpurukan yang dialami. Kawan, ketahuilah bahwa rezeki itu pasti datang disetiap makhluk-Nya. Jangankan manusia, hewan pun sudah dijatah rezekinya oleh Allah. Dan perlu Anda tahu bahwa rezeki itu mengikuti wadahnya. Jika wadahnya kecil, mau rezeki sebesar apa pun, ya tetap sesuai dengan takaran wadahnya. Beda lagi kalau wadahnya besar, maka rezeki sebesar apa pun bisa lebih mudah ditampung. Sayangnya, tak banyak orang menyadari akan wadah ini. Salah satu wadah yang dimaksudkan adalah mindset. Ya, mindset. Jika Anda punya penghasilan Rp 5 juta per bulan. Lalu, Anda inginkan dapat penghasilan lebih dari itu, tapi Anda sudah cukup nyaman dengan penghasilan itu, maka rezeki Anda ya segitu. Anda perlu mengubah cara berpikir Anda soal uang. Anda perlu mengganti program pikiran Anda tentang uang. Anda perlu merombak mindset Anda soal uang. Jika Anda ingin kaya, tapi Anda merasa miskin karena fakta yang Anda alami adalah miskin, mana bisa jadi kaya.  Kalau Anda ingin penghasilan besar tapi Anda merasa sulit mencapainya, mana mungkin bisa tercapai. Anda ingin punya banyak uang, tapi merasa sulit mendapatkan uang, ini juga yang menghambat.  Kalau Anda ingin punya penghasilan lebih besar dari sekarang, maka besarkan dulu wadahnya. Salah satu caranya adalah mengubah mindset bahwa Anda bisa mendapatkannya, dan Anda merasa terus berlimpah. Pantaskan diri Anda untuk layak berlimpah dengan mengakses keberlimpahan dalam diri Anda. Ganti kata susah jadi mudah, coret kata “tidak” bisa, jadi “bisa” dan seterusnya. Jika mindset sudah benar, insya Allah Anda lebih gampang mendapatkan uang.

Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Hanya Allah yang memberi rezeki. Allah bersendirian dalam memberi rezeki tersebut, tanpa bersekutu dengan selain-Nya. Allah SWT berfirman yang artinya:

[Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada ilah (sesembahan yang berhak) selain Dia, maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan?)] (QS. Fathir:3)

Jangan takut tidak punya rezeki. “Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali)”. (QS. Ar-Ruum:40).

Itu semua sungguh mudah bagi Allah sang pemilik alam semesta. Jika kita takut tidak punya rezeki maka secara otomatis kita tidak yakin bahwa Allah Ta’ala lah yang memberikan rezeki. Karena tidak akan datang rezeki seseorang jika memang tidak diizinkan oleh Allah SWT. Maka dari itu tugas kita adalah benar-benar meyakini sepenuhnya bahwa hanya Allah lah satu-satunya yang dapat memberikan rezeki kepada kita, dan pasti akan datang kepada kita. Dan tentu rezeki akan datang asalkan kita mau berusaha berikhtiar dan juga bertawakkal kepada Allah SWT.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Skenario Kehidupan

 

Terkadang, yang menurut kita baik belum tentu baik menurut Allah, Allah menjauhkan seseorang dari hidupmu berarti Allah tahu dia bukan yang terbaik untukmu, dan ketika Allah beri suatu cobaan berarti Allah yakin, bahwa kamu adalah manusia kuat yang bisa melewati cobaan dari-Nya agar menjadi manusia lebih kuat dari sebelumnya. Memang sih? Terkadang proses menjadi manusia yang lebih baik dan lebih kuat sangat menguji. Tetapi, bukan berarti kamu menyerah begitu saja. Perjalanan masih sangat panjang, masih banyak rintangan yang perlu kita hadapi, masih banyak harapanyang belum tercapai. ‘Gak apa-apa melelahkan, kamu berhak untuk istirahat, tapi jangan lupa kamu punya kewajiban juga untuk berusaha kembali.’

Membentuk dirimu sebagai sosok yang tangguh dan hebat, tidaklah segampang membalikkan telapak tangan. Namun semuanya harus melalui proses panjang yang terkadang membuatmu menangis dan mengelus dada. In sya Allah, hasilnya setelah itu akan manis dan membuatmu tersenyum. Apapun yang Allah takdirkan kepada kita, susah ataupun senang sebagai hamba yang baik tentunya harus kita terima dengan senang hati dan lapang dada. Karena pada dasarnya kita ini hanyalah seorang aktor film yang kerjaannya harus tunduk patuh sesuai skenario sang sutradara. Jika aksi kita bagus maka akan bagus pula di mata sutradara dan jika sudah bagus di mata sutradara maka secara otomatis tarif/bayaran/ pamor kita pun akan semakin naik dan mahal harganya. Karena Allah SWT itu maha tahu apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Semua yang terjadi dalam kehidupan ini bukanlah suatu kebetulan. Allah sudah rancangkan skenarionya untuk masing-masing orang. Allah jadi sutradara, manusia pemeran utama, hewan dan tumbuhan seperti pelengkap dan cobaan adalah iklan, begitulah hidup. Semua yang kita alami dalam kehidupan ini baik itu berupa cobaan yang berbalut kesedihan dan kesengsaraan maupun kenikmatan yang berbungkus kebahagiaan, semuanya itu hanyalah sebuah siklus yang telah pernah dialami dan dirasakan oleh orang-orang terdahulu. Maka dari itu nikmatilah hidup ini dengan keikhlasan dan hati yang lapang.

Jika semua takdir sudah terencana oleh skenario Allah, maka semuanya sudah usai. Takkan ada yang dapat merubahnya. Kita sebagai manusia hanya pemain dalam drama yang telah Allah tulis dan gariskan dalam skenarionya. Kita tidak bisa jadi pengatur jalan cerita. Hanya sebagai pemeran. So, jadilah dirimu pemeran yang terbaik dalam skenario-Nya, agar kelak kamu mendapat predikat menjadi pemeran utama di yaumul akhir.  Sesungguhnya skenario Allah lah yang terbaik. Allah selalu punya skenario terindah untuk hamban-Nya. Kita hanya perlu bersabar dan ikhlas dalam menanti. Bersyukur atas semua kebaikan dan ujian yang Allah berikan pada kita. Kita hanya perlu menjadi hamba-Nya yang taat. Planing Allah itu selalu terbaik, percayalah 1 kekecewaan yang kamu temukan akan Allah kembalikan dengan 1000 kebahagiaan. Kehidupan adalah serangkaian kejadian yang harus dilewati untuk diambil hikmahnya, tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semuanya telah diatur sedemikian rupa oleh Allah dengan sangat sempurna. Yakinlah, Allah tidak menjadikan suatu peristiwa di dunia ini tanpa ada maksud dan tujuan. Pasti ada banyak hikmah dibalik semua kejadian. Karena Allah adalah sebaik-baik perencana maka kita harus yakin bahwa dibalik semua kejadian apapun itu pasti ada sebuah pembelajaran. Skenario kehidupan kita sudah tertulis indah, sudah Allah rencanakan sebaik mungkin maka kita harus menjalaninya dan memastikan jika disetiap lembar kita buka dengan doa dan iman. Karena selalu ada kebaikan disetiap ketetapan Allah sang sutradara.

Jangan sibuk mencari pertolongan selain pertolongan Allah SWT. Karena pada akhirnya hanyalah pertolongan Allah yang akan mengarahkan kita pada jalan-jalan terbaik yang diridhai oleh Allah. Belajarlah untuk menyerahkan setiap apapun skenario hidup kita hanya kepada Allah. La haula wala quwwata illa billah.

Semua yang mengatur urusan kehidupan kita hanya Allah semata. Belajarlah bersandar kepada Allah dalam setiap skenario kehidupan yang kita jalani. Karena jika kita bersandar kepada selain Allah, maka bersiap-siaplah untuk menerima segala kekecewaan dalam kehidupan ini. Belajarlah untuk menyerahkan skenario hidup kita hanya kepada Allah SWT. Karena semua yang terjadi telah tertulis di lauhul mahfudz, setiap langkah perjalanan hidup kita. Dengan siapa kita kenal, dengan siapa kita berteman, dengan siapa kita berjodoh dan kapan ajal tiba. Jadi tidak perlu risau dengan perjalanan hidupmu. Kita hanya berencana, tapi Allah lah sebaik-baik perencana. Dan rencana Allah lah yang terbaik untuk kehidupan kita.

 

 

Suatu hari nanti, rekaman kehidupan mu akan diputar ulang dihadapan kedua matamu. Maka berusahalah agar hisabmu layak untuk ditonton

dan dipertontonkan.

 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : SKENARIO KEHIDUPAN

0 komentar:

Posting Komentar